PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Eks 212 Kawal Ma’ruf Amin

Selasa, 16 Oktober 2018

00:00 WITA

Nasional

3484 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

google

Opini, suaradewata.com - Aksi bela islam 212 berhasil menjatuhkan salah satu Cagub DKI Jakarta yang telah melakukan penistaan terhadap agama islam pada masa itu. Setelah selesai melaksanakan aksi yang diikuti sekitar 7 juta orang tersebut, Alumni 212 masih melakukan aksi-aksi lainnya. Pada 9 Juni 2017, Alumni 212 melakukan pembelaan terhadap Hermansyah, pakar telematika yang tertimpa kasus pembacokan pada 9 Juli 2017, karena beliau juga terlibat dalam aksi 212. Pada 28 Juli 2017kelompok 212 menuai kecaman dari Habib Rizieq karena melakukan pembelaan terhadap Hary Tonoesoedibjo yaitu seorang Kristen Tionghoa, saat ia terjerat kasus hukum. Pihak Alumni 212 menyatakan bahwa pembelaan tersebut merupakan wujud balasan dan tindakannya dalam membantu kegiatan aksi bela islam 212.

Namun kekompakan dari Alumni 212 mulai luntur karena banyak terjadi perbedaan pendapat. Hal tersebut terlihat dari munculnya beberapa nama organisasi seperti Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Garda 212 dan Korps 212. Setiap kelompok mendeklarasikan bahwa mereka memiliki semangat aksi 212, namun memiliki tujuan yang berbeda-beda.Memasuki tahun politik, tidak bisa dipungkiri kekuatan dari kelompok Alumni 212 cukup besar sehingga akan bermanfaat untuk Paslon yang didukung pada Pilpres 2019. Pada dasarnya Alumni 212 adalah kelompok yang akan mendukung ulama yang sebenarnya dan bukan ulama dadakan yang hanya untuk kepentingan politik.

Iklim politik yang semakin kuat karena sudah mendekati Pilpres 2019 membuat kekompakan dari Alumni 212 mulai dipertanyakan. Juru Bicara PA 212, Novel Bamukmin mengakui deklarasi Prabowo-Sandiaga Uno sempat menimbulkan pro dan kontra dalam PA 212 maupun Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. Hal itu dikarenakan 100 persen Ijtima Ulama yang digelar oleh GNPF Ulama serta hasil rakornas PA 212 tidak dijalankan. Novel menambahkan terjadinya koalisi partai keumatan Gerindra, PKS, PAN, PBB dan Partai Berkarya adalah instruksi ulama yang dikomandoi oleh Rizieq Shihab. Kemudian Prabowo sendiri merupakan Capres hasil dari rekomendasi Rakornas PA 212 dan hasil Ijtima Ulama GNPF Ulama. Dengan begitu Novel menegaskan bahwa PA 212 akan tetap mendukung Prabowo-Sandiaga menjadi Capres dan Cawapres pada Pilpres 2019.

Kemunculan dari kelompok “Eks 212 Kawal Ma’ruf Amin” membuat solidaritas dari PA 212 semakin luntur dimata publik. Kelompok yang dipimpin oleh Razman Arief Nasution ini resmi memberikan dukungan terhadap pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Razman mengatakan dukungan yang diberikan kepada Jokowi-Ma’ruf merupakan komitmen untuk mengawal fatwa ulama. Razman juga mengatakan eks peserta aksi 212 yang bergabung sudah mencapai ratusan orang. Sejumlah tokoh yang bergabung dalam kelompok Eks 212 Kawal Ma’ruf Amin diantaranya Imam Anshori, Lukman Edy, Muhammad Kapita Ampera, Ustaz Kholid Hidayat, Ustaz Kurtubi Al-Bantani, Ustaz Sulaeman dan Ustad Sayuti.

Koordinator Eks 212 Kawal Ma’ruf Amin itu juga mengatakan saat ini publik sedang digiring opininya bahwa peserta aksi 212 mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Opini tersebut diinisiasi oleh beberapa oknum ulama yang tergabung dalam PA 212 lewat Ijtimak GNPF Ulama. Selain itu, Razman menilai GNPF Ulama seharusnya sudah dibubarkan usai mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dipenjara. Sebab, dasar pembentukan GNPF Ulama adalah untuk mengawal fatwa penistaan agama yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin zaman Ma’ruf. Maka dari itu, Razman mempertanyakan mengapa GNPF justru berpaling ke kubu Prabowo-Sandiaga.

Razman bersama eks peserta 212 menyampaikan empat poin dalam deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf. Pertama, terpilihnya Ma'ruf sebagai cawapres adalah bukti nyata terkabulnya doa dan perjuangan peserta aksi 212. Kedua, eks 212 memperjuangkan aspirasi umat Islam mewujudkan pembangunan yang adil, sejahtera, dan makmur. Ketiga, eks 212 meminta kepada Jokowi-Ma'ruf untuk memperjuangkan ekonomi syariah, pendidikan Islam, dan pesantren guna penegakan hukum yang adil dan merata seperti salah satu isu yang dibahas dalam IMF Bali yaitu penguatan aspek ekonomi dan keuangan syariah. Keempat, Khusus terkait Rizieq, pihaknya akan berusaha memulangkannya dengan aman sesuai dengan koridor hukum.Deklarasi dukungan dari Eks 212 Kawal Ma’ruf Amin merupakan bentuk perlawanan terhadap oknum yang mengolah gerakan PA 212 yang mendukung Prabowo-Sandiaga dan menunjukkan sebagian kecil perbedaan-perbedaan pendapat atau aspirasi yang terjadi di PA 212.

 

Oleh: Hugo (Pemerhati Politik)


Komentar

Berita Terbaru

\