PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Waduh, Kematian Godel Dengan Usus Terburai Meluas Ke Desa Belancan

Kamis, 11 Oktober 2018

00:00 WITA

Bangli

20276 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Kasus kematian anakan sapi (godel) dengan usus terburai di Kintamani, Bangli kini mulai meluas.  Sebab, belum tuntas pengungkapan kasus kematian godel milik sejumlah petani di desa Langgahan, kali ini kasus serupa justru terjadi di desa Belancan, Kintamani. Dari informasi yang berhasil dihimpun, kematian godel dengan cara misterius tersebut menimpa godel milik warga I Nyoman Sudirta, Kamis (11/10/2018) sekitar pukul 07.00 . Dimana, godel milik Sudirta yang baru berumur 7 hari  mati dengan usus terburai, diduga dicabik-cabik binatang buas.  Perlu diketahui secara geogarfis Desa Langgahan, letaknya bersebelahan dengan desa Belancan karena hanya dibatasi pangkung atau jurang saja. Karena itu, ada dugaan penyebab kasus tewasnya godel tersebut sama. Kondisi ini tak ayal menyebabkan para petani setempat resah. 

Salah seorang warga Desa Belancan I Wayan Rata saat dihubungi mengatakan, kejadian tersebut telah membuat warga setempat geger. Pasalnya, kejadian ini baru pertamakali terjadi di Desa Belancan. Dijelaskan, kejadian pertama kali diketahui  pemilik godel, I Nyoman Sudirta, yang saat itu hendak mengasi pakan ternaknya. Namun sesampai di kandang, pemilik kaget karena justru melihat kondisi kandangnya telah acak-acakan dan beberapa bagian kandang rusak. Kemudian pemilik melakukan pengecekan dan justru menemukan anakan sapinya yang baru berumur 7 hari telah tewas tergeletak dengan usus terburai dan berceceran.   Informasi ini menyebar dari mulut sehingga banyak warga berdatangan ke lokasi. “Kejadian ini telah kita laporkan kepada petugas kepolisian dan telah melakukan pengecekan, ke lokasi,” jelasnya.

Sementara Kapolsek Kintamani Kompol Putu Gunawan saat dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya informasi kematian godel di  Desa Belancan tersebut. Dikatakan, ciri-ciri kematian anakan sapi itu hampir sama dengan kejadian yang menimpa anakan sapi di Desa Langgahan. ‘’Untuk anakan sapi di Desa Belancan ususnya kita temukan berceceran. Mungkin saat memangsa binatang buas ini terusik oleh kedatangan manusia atau karena indukannya yang ribut mengetahui anaknya dibantai, karenanya ususnya belum sempat dimakan sehingga berserakan,”jelas Kompol Gunawan.

Dia memprediksi dengan adanya ronda maupun perburuan yang dilakukan warga Desa Langgahan, hewan pemangsa ini terusik sehingga pindah lokasi ke Desa Belancan. Karenanya, pihaknya menghimbau agar peternak di Belancan waspada. “Untuk peternak yang memiliki anakan sapi dibawah 20 hari atau sapi bunting jelang lahir agar dibawa ke  dekat rumah. Kalau pun harus dibiarkan di tegalan harus dibuatkan kandang yang kuat dan aman dari terjangan hewan buas ini,”himbaunya. 

Dia lanjut menambahkan, pihaknya baru saja mendapatkan informasi dari warga, katanya ada warga asal Desa Batur yang sedang melakukan perburuan saat malam hari di  kawasan hutan dekat Desa Langgahan, sempat melihat binatang hitam lebih besar dari anjing. Saat dilihat binatang itu seperti beringas dan memperlihatkan taringnya. Saat itu, pemburu yang namanya masih dilacak ini lari ketakutan, begitu juga dengan binatang tersebut juga melarikan diri. “Kita masih melakukan pengecekan atas informasi ini dan semoga kasusnya bisa segera kita ungkap,” tegas Kompol. Gunawan.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\