Sehari Setelah Dilantik, Bupati Gianyar Teken Mou dengan Bupati Badung
Jumat, 21 September 2018
00:00 WITA
Gianyar
3790 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Tepat sehari setelah dilantik secara resmi, Bupati Gianyar terpilih I Made Mahayastra langsung gerak cepat merealisasikan janji kampanyenya, dengan menggandeng Kabupaten Badung untuk melaksanakan kerja sama antar daerah. Penandatangan MoU antara Bupati Mahayastra dengan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dilaksanakan di areal Taman Kota Ciung Wanara Gianyar, Jumat (21/9).
Dalam sambutannya, Bupati Mahayastra menyampaikan, bahwa janji tersebut kini sudah akan dilunasi segera. Sesuai dengan visi dan misi Gianyar AMAN, dan selaras dengan satu jalur, pembangunan Bali tidak bisa dilaksanakan secara sepotong. Dari dulu, sudah enam Kabupaten di Bali menikmati ‘kue’ dari Badung, Gianyar belum mendapat kesempatan.”Kini saatnya Gianyar ikut menikmati,”ucapnya dihadapan para tokoh masyarakat, perbekel, dan warga Gianyar.
Mantan Wakil Bupati Gianyar itu berharap, momen bersejarah ini secepatnya dapat terealisasi. Paling cepat tahun 2019, dana bantuan dari Kabupaten Badung bisa dinikmati, untuk merealisasikan tujuh perjanjian kerja sama yang disepakati.
“Dana tersebut akan kami gunakan untuk melanjutkan pembangunan wantilan di desa pakraman. Pasalnya, untuk membangun bale banjar, Pemda baru memiliki dana Rp 130 milyar, namun kebutuhan diatas Rp 200 milyar. Sebelumnya, terpaksa prioritas perbaikan jalan kami potong, dan ditunda. Mudah - mudahan MoU ini bisa menuntaskan yang belum terselesaikan. Intinya proggram Satu jalur masih berlanjut, perlu perjuangan, agar semua masyarakat bisa menikmati,” ujarnya.
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mengatakan, program one island, one management ingin diterapkannya secara merata di seluruh wilayah Bali. Dengan menggunakan prinsip menyama braya. Fokus utama penyebaran dana tersebut diharapkan dapat membangun Bali dari berbagai bidang, khususnya seni, adat, dan budaya.
“Hidup adat di Bali relatif memberatkan krama, karena banyaknya jenis upacara yang harus dilakukan. Sehingga, produktifitas dapat terhambat dari segi ekonomi. Diharapkan, dengan dana ini, dapat meringankan beban dartah dan meratakan sektor pariwisata secara berimbang,” pungkasnya. rls/ari
Komentar