PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Nodai Kesucian Pura, WN India Ikuti Upacara Pecaruan

Selasa, 05 Juni 2018

00:00 WITA

Gianyar

10040 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

ist

Gianyar, suaradewata.com - Jagat dunia maya dihebohkan dengan postingan turis asal India, Sushil Kumar yang duduk di bataran pelinggih di Pura Dalem Pacekan, Desa Pakraman Penestanan, Kecamatan Ubud saat Umanis Galungan, Kamis (31/6). Alhasil, postingan yang menunjukkan Kumar mengenakan baju merah lengkap dengan kamen itu menuai beragam komentar dari netizen. Pihak Desa Pakraman pun langsung parum, hingga sepakat menggelar Pecaruan Eka Sata, Senin (4/6) bertepatan dengan rahina Pemacekan Agung. Menariknya, Sushil Kumar ini ikut datang mengikuti prosesi Mecaru. Mengenakan baju kuning dan kamben, Kumar yang menganut kepercayaan Hindu ini ikut sembahyang bersama krama setempat.

Bendesa Pakraman Penestanan, I Made Putra menjelaskan keikutsertaan warga negara India ini dalam pecaruan merupakan inisiatif dari bule itu sendiri. "Sehari setelah viral dimedsos, bule ini datangi prajuru. Dia minta maaf, lalu kami sampaikan bahwa akan mecaru. Dia minta izin mau ikut," jelasnya.

Saat diintrogasi, Sushil Kumar kepada prajuru mengaku tak sengaja melakukan kesalahan tersebut. "Bule ini pas Galungan ikut sembahyang bahkan ikut ngiring sesuhunan melancaran. Lalu, besoknya dia datang lagi. Hanya saja pura dalam keadaan sepi," jelas Bendesa Made Putra.

Menurut penuturan Sushil Kumar kepada prajuru, saat memasuki pura ia tak melihat tanda larangan atau peringatan. Sehingga ketika menemukan bataran setinggi pinggang orang dewasa, dia berinisiatif untuk duduk. "Sebenarnya yang diduduki itu bukan pelinggih. Melainkan sebuah bataran, yang sering dijadikan tempat jun (kendi) berisi tirta," jelasnya. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\