Hendak Ambil Beras di Gudang, Istri Malah Histeris Lihat Suami Tewas Tergantung
Senin, 21 Mei 2018
00:00 WITA
Bangli
13900 Pengunjung

suaradewata
Bangli, suaradewata.com – Siapa yang tidak akan histeris, melihat orang yang disayang tiba-tiba ditemukan sudah tewas dalam kondisi mengenaskan. Seperti yang dialami, Ni Wayan Sukini (25) warga asal pondokan Manas II, Br. Dinas Antugan, Desa Jehem, Kec.Tembuku, Bangli. Pasalnya, saat saksi hendak mengambil beras untuk dimasak didalam gudang, justru melihat suaminya I Wayan Sekep (32), sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi leher terjerat dan tergantung di iga-iga kamar gudangnya, Senin pagi.
Kronologis kejadian, bermula pada hari minggu 20 Mei 2018 pukul 18.00 korban sepulang dari bekerja memberitahukan kepada istrinya ni wayan sukini mau pergi ke warung mencari minuman. Selanjutnya, setelah kembalinya pulang ke rumah sekitar pukul 22.00 wita baik istrinya maupun korban tidak sempat bercerita apa apa karena langsung pergi ke kamar tidur terpisah. Saat itu, korban tidur sendiri sedangkan istrinya tidur bersama anak anaknya.
Kemudian esok harinya hari Senin, 21 mei 2018 sekitar pukul 07.00 wita istrinya bermaksud memasak dan saat mengambil beras ke kamar/gudang tiba tiba dikagetkan dengan melihat suaminya sudah tergantung di iga iga atap kamar gudang. Seketika itu, saksi histeris dan berteriak meminta tolong tetangganya dan menyampaikan kejadian tersebut ke petugas Polsek Tembuku.
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus tersebut. “Anggota Polsek Tembuku bersama Polres Bangli telah turun ke lokasi. Saat ini anggota masih melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi,” jelasnya. Dari pemeriksaan medis, disampaikan memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Kita masih melakukan pendalaman terkait motif korban bunuh diri,” jelasnya. Sebab, selama ini hubungan korban dengan istrinya juga baik-baik. Selain itu, sepengetahuan istrinya, korban juga selama ini tidak pernah mengeluhkan suatu penyakit. “Ini yang masih kita terus dalami,” pungkasnya.ard/aga
Komentar