PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Peringatan Harkitnas, Ini Yang Ditekankan Bupati Bangli

Senin, 21 Mei 2018

00:00 WITA

Bangli

2827 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 tahun 2018 diperingati secara khusuk di kabupaten Bangli. Peringatan digelar melalui apel pengibaran bendera di pimpim Bupati Bangli I Made Gianyar selaku inspektur upacara yang dipusatkan di Lapangan Kapten Mudita, Senin (21/05/2018). Hadir saat itu, sebagai peserta yakni jajaran Forkompinda Kabupaten Bangli, Pimpinan OPD, Unsur TNI, POLRI, ASN dilingkungan Kabupaten Bangli, Satuan PolPP Damkar, sekolah SMA/SMK, SMP dan SD. 

Sesuai sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara yang dibacakan oleh inspektur upacara menyampaikan ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan, lebih dari seabad lalu, kita nyaris tak punya apa-apa. Kita hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan dalam mempertaruhkan nyawa. Hal itu telah dibuktikan oleh sejarah semangat dan komitmen itu telah cukup, asal kita bersatu dalam cita-cita yang sama yaitu kemerdekaan Bangsa. “Bersatu adalah kata kunci kitika kita ingin mengapai cita-cita yang sangat mulia namun bersama itu tantangan yang maha kuat menghadang didepan” paparnya. 

Disampaikan, seratus sepuluh tahun kemudian bangsa ini  telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan Bangsa-bangsa lain. Meski belum sepenuhnya sempurna, rakyatnya telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa peningkatan perekonomian, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Keringat dan darah para pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani peri keidupan yang nyaman dalam rengkuhan kelambu kemerdekaan. Saat ini Bangsa Indonesia telah memiliki hampir segala yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa dengan kondisi embrio bangsa seabad lalu yang berada dalam rundungan kepapaan pun, kita telah mampu menghasilkan energi yang dahyat untuk membawa pada kejayaan, apalagi kini kita telah jauh lebih siap, tak berkekurangan dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Butir kelima dari nawacita Kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan visi meningkatkan kualitas hidup manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan. Dimana visi tersebut mendapatkan penekanan lebih melalui amanat presiden yang menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan pembangunana sumber daya manusia melaui pembangunan manusia yang terampil yang terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan menimngkatkan kapasitas sumber daya manusia. Kekayaan alam merupakan sumber daya yang terbatas butuh segudang prasyarat untuk bisa di eksploitasi dan selalu ada limit untuk menggenjot pemanfaatannya. Sedangkan sumber daya manusia kita menyediakan kapasitas dan kapabilitas yang sangat luas untuk dikembangkan. Oleh karena itu peringatan kali ini mengambil tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital”.  Peringatan 20 Mei harus dimaknai dengan upaya-upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia, untuk mengembangkan dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik pemerintah badan usaha, maupun masyarakat sendiri. “Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan agar bangsa ini bisa bangkit secara bersama-sama” Katanya.

Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar seusai upacara menyampaikan pesan kepada generasi muda sesuai dengan amanat menteri informatika mengawali kebangkitan sebagai entitas bangsa perjuangan bangsa ini, sehingga persatuan dan kesatuan bangsa menjadi pijakan kita “Hulopis kuntul baris”  kata Bung karno kuasai ilmu pengetahuan kuasai teknologi untuk yang positif, karna ilmu pengetahuan melahirkan kebudayaan dan tidak jarang ilmu pengetahuan melahirkan kebiadaban, yang kita inginkan adalah ilmu pengetahuan itu adalah berbudaya dan beradab. Sehingga tidak akan menjadi biadab pintar merakit bom digunakan untuk mengebom manusia dan bangsa sendiri. Oleh karena itu kita harus kuasai ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan manusia itu sendiri. “Berikutnya untuk saat ini berada pada posisi bonus demograpi dimana usia produktif kita lebih tinggi daripada non produktif oleh karena itu jika itu bisa dikelola dengan baik oleh dirinya sendiri dengan dipasilitasi oleh pemerintah dan didukung oleh lingkungan maka bangsa indonesia kedepan akan menjadi negara yang maju, kuat setara dengan negara-negara adijaya saat ini” kata Made Gianyar.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\