Gagal Penuhi Target Retribusi, Bupati Bangli Ganti Kepala Pasar Kayuambua
Rabu, 25 April 2018
00:00 WITA
Bangli
4836 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com - Sikap tegas mulai ditunjukkan Bupati Bangli terhadap kinerja bawahannya yang tidak memenuhi target. Seperti halnya yang dialami Kepala Pasar Kayuambua. Pasalnya, karena dianggap gagal memenuhi target retribusi yang ditentukan, Bupati Bangli Made Gianyar, SH.,M.hum.,M.kn, secara resmi mencopot/memberhentikan I Wayan Sukarma sebagai Kepala Pasar Kayuambua dan mengantinya dengan Kepala Pasar Kayuambua yang baru, I Wayan Oka Adnyana, SH. Pergantian ini, ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Bupati Bangli, Nomor 510/274/2018, tentang pemberhentian dan Pengangkatan Petugas Pengelola Pasar Kayuambua, di ruang rapat Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bangli, Rabu (25/4/2018). Acara ini juga disaksikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli Nengah Sudibia dan Kepala Pasar se-Bangli.
Bupati Made Gianyar pada kesempatan itu mengatakan, pergantian ini merupakan bagian dari evaluasi dan penyegaran. Menurutnya, siapa pun kepala pasarnya, kalau tidak mencapai target retribusi minimal 80 persen, pasti akan diganti. Untuk itu Bupati Made Gianyar meminta kepala pasar Kayuambua yang baru, termasuk kepala pasar lainnya, agar bisa berkerja lebih baik. Ia juga menekankan, agar mulai hari ini, pengelola pasar harus memikirkan bagaimana menata pasar agar lebih baik. “Pedagangnya ditata, kebersihan dan keamanan harus dibenahi. Kalau bisa, pasar itu kayak hotel, kan bagus. Jangan sampai pasar tradisional itu kumuh dan kotor. Bagaimana pedagang diatur dengan baik, keamanan dan kebersihannya dijaga. Pasti semua senang. Pembeli senang karena nyaman. Pedagang senang, karena banyak dapat untung. Kalau sudah untung pedagang pasti dengan suka cita membayar pajak dan membayar retribusi”serunya.
Ia menambahkan, mulai sekarang, Kepala Pasar harus memikirkan inovasi, agar target 100 persen retribusi bisa tercapai. Kalau terget retribusi 100 persen tercapai, ia menjamin selama menjabat jadi Bupati, tidak akan ada pergantian kepala pasar lagi. “Kalau tahun ini target 100 persen tercapai, 2019 kepala pasar pasti aman dan seterusnya sampai saya menjabat sebagai bupati, posisi kepala pasar pasti aman. Namun kalau tidak memenuhi target, berarti harus siap-siap diganti. Bila perlu, langsung sampaikan surat pengunduran diri. Jadi tidak pelu lagi Bupati tandatangani SK pemberhentian”terangnya.
Jelas Bupati Made Gianyar, pihaknya sengaja mengundang semua kepala pasar untuk hadir dalam acara ini, agar semua tahu dan mengerti, bahwa evaluasi ini tidak ada hubungannya dengan suka atau tidak suka. Tidak ada hubungan dengan apapun, termasuk politik. jadi kalau tidak memenuhi target, minimal 80 persen pasti diganti. Ini juga menjadi peringatan bagi kepala pasar yang baru, termasuk yang lainnya, agar bisa berkeja dengan lebih baik untuk kemajuan Bangli. “Disini kita ingin menunjukkan, bahwa evaluasi ini tidak ada hubungan dengan politik, atau suka tidak suka. Tapi 100 persen karena capaian target dan prestasi kerja”jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli Nengah Sudibia. Menurutnya, pergantian ini merupakan evaluasi dari pengelola pasar yang tidak mencapai target. Jadi kalau target retribusinya dibawah 80 persen, perlu dilakukan penyegaran. Terkait dengan pergantian kepala Pasar kayuambua, Jelas Sudibia, dari target retribusi yang ditentukan sebesar Rp. 362.761.962,75, tercapai hanya Rp. 245.447.000,00 atau 75,09 persen. “Tidak terpenuhinya target retribusi, tentu menjadi pertimbangan utama Bapak Bupati mengganti Kepala Pasar Kayuambua”jelasnya
Pada kesempatan itu, Nengah Sudibia juga menghimbau, pengelola pasar agar tidak hanya berorientasi untuk mengejar target retribusi. Tetapi juga perlu memperhatikan tugas lain, seperti memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pedagang dan konsumen dipasar. “Yang tidak kalah penting, penataan pedagang, keamanan dan kebersihan pasar juga harus dijaga. Kemudian masalah pasar pangan (pangan yang aman), itu juga harus menjadi atensi bersama”tutupnya.ard/aga
Komentar