PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Nenek Asal Desa Songan Ditemukan Cucunya Tewas Gantung Diri, Begini Kronologisnya..

Rabu, 18 April 2018

00:00 WITA

Bangli

5365 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Kasus ulah pati dengan cara gantung diri kembali terjadi di wilayah hukum Polres Bangli. Kali ini, aksi nekat bunuh diri dilakukan Ni Jro Alep (75) warga Banjar Kendal B, desa  Songan B, Kintamani. Korban ditemukan telah tewas gantung diri djsebuab pohkn nangka samping rumahnya, Rabu (18/04/2018). Diduga korban menempuh jalan pintas tersebut, lantaran depresi menanggung beban ekonomi karena terlilit hutang dan sakit menahun yang dideritanya tak kunjung sembuh.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus tersebut. Disampaikan, kronologis kejadian bermula pada sekira pukul 06.30 Wita saat saksi Kadek Devi, cucu korban  menyapu dihalaman rumahnya. Saat sedang menyapu halaman rumah itu, cucu korban yang pertama melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di dahan pohon nangka yang berlokasi disamping rumah korban,” ungkapnya. Melihat hal tersebut, saksi langsung berteriak membangunkan ayahnya (Jro Kari) dan selanjutnya memanggil keluarga dan tetangganya serta melaporkan peristiwa tersebut per telpon ke Polsek Kintamani. 

Dari hasil olah TKP, petugas mengamankan barang bukti seutas tali plastik warna biru  (pengikat sapi) dengan panjang 2 meter yang dipakai korban gantung diri. “Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban,” ungkap AKP. Sulhadi. Sebaliknya dari pemeriksaan tersebut, hanya ditemukan tanda-tanda umum korban gantung diri. 

“Keterangan dari pihak keluarga, korban sering mengeluhkan beban hidupnya karena sakit sesak dan sakit kepala yang tidak kunjung sembuh. Selain itu, diketahui korban juga memiliki utang dan tidak memiliki uang/biaya untuk upacara ngaben alm. suaminya yang rencananya akan dilakukan ngaben massal pada bulan September mendatang. Kemungkinan karena itu, korban depresi sehingga nekat mengakhiri hidupnya,” bebernya. 

Tindak lanjut dari itu, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi guna penyelidikan lebih lanjut. Sebab, pihak keluarga telah mengiklaskan dan menganggap kasus tersebut sebagai musibah.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\