PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Rawan Konflik Jelang Nyepi, Polres Gianyar Adakan Rakor

Selasa, 13 Maret 2018

00:00 WITA

Gianyar

3216 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com – Sejumlah instansi, organisasi, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Gianyar, berkumpul  di Mapolres Gianyar untuk mengikuti rapat koordinasi pengamanan perayaan Hari Raya Nyepi, Selasa (13/3). Beberapa permasalahan yang dibahas dalam rakor tersebut, diantaranya memetakan potensi konflik menjelang dan saat hari Nyepi. Kepolisian bersama TNI pun berupaya menghadang upaya konflik tersebut.

Kapolres Gianyar, AKBP Djoni Widodo, menyatakan dari perkiraan intelejen kepolisian ada beberapa kecamatan yang memiliki desa yang berpotensi terjadi gesekan antar warga. “Dari data intelejen, setiap wilayah berpotensi terjadi kerawanan konflik yang disebabkan oleh ketidakharmonisan, “ terangnya setelah rakor.

Sebagai upaya antisipasi, pihaknya melangsungkan pemetaan dan akan membekap daerah rawan itu bersama jajaran TNI. “Bagian Operasional telah membuat perencanaan pengamanan, mengantisipasi manakala ada terjadi gesekan,” jelasnya.

Usai rapat di ruangan Rupatama, bebrbagai elemen ini sepakat menolak adanya bentuk kekerasan terhadap tokoh agama, menolak ujaran kebencian dan beredarnya hoax. Ada 25 undangan yang hadir di Polres Gianyar. Mulai dari unsur TNI, unsur keagamaan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), beberapa bendesa di lingkungan Kota Gianyar dan Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP). “Pada intinya semuanya sepakat untuk rukun,” ucapnya.

Sejumlah elemen ini juga melangsungkan deklarasi bersama. “Kami menolak kekerasan terhadap tokoh agama, menolak ujaran kebencian dan menolak segala bentuk hoax,” ujar Djoni. Diakui, keberadaan hoax sedang marak di media sosial terutama yang berpotensi merusak keamanan. “Kalau tidak diantisipasi hoax bisa menghasut dan merusak keamanan,” ujarnya. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\