Jika Ada Kader Hanura Membelot, Pilihannya Mundur atau Disanksi
Sabtu, 03 Maret 2018
00:00 WITA
Denpasar
3401 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com - Partai Hanura tak hanya diatas kertas mendukung paslon Koster-Ace dalam Pilgub Bali. Bagi ada jajaran pengurus, kader hingga simpatisan yang tidak mengikuti intruksi partai, akan dijatuhkan sanksi tegas. Hal ini disampaikan Ketua DPD Hanura Provinsi Bali Made Sudarta disela-sela Rapimda Partai Hanura Provinsi Bali di Denpasar, Sabtu (3/3).
Sudarta mengatakan, seluruh pengurus dan kader di segala tingkatan struktur di Bali diintruksikan untuk memenangkan Koster-Ace, sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan partai. "Semuanya harus. Ini sudah keputusan partai. Termasuk juga untuk memenangkan Pilkada Gianyar dan Klungkung dalam barisan Satu Jalur," ungkapnya.
Disinggung soal bagi kader yang membelot, pihaknya berjanji akan memberikan sanksi apabila terbukti. "Tidak ada yang ke luar jalur (membelot dari instruksi partai). Semua dalam komando barisan Satu Jalur," pungkasnya. Dia mempersilahkan kalau ada kader yang tidak mendukung keputusan partai, untuk mengundurkan diri alias keluar dari partai.
Sebelumnya, Sekjen DPP Hanura Harry Siregar juga mengatakan akan menjatuhkan sanksi bila ada pembelotan. "Jika kader ada yang membelot tentu ada sanksi dari induk partai. Kalau sebelum turun rekomendasi ke Paslon lain, bisa kami maklumi, tapi sesudah turun harus satu garis komando dengan keputusan partai," tegasnya. Rapimda dihadiri calon Gubernur Wayan Koster, Korwil Bali-Nusra DPP Hanura Kadek ‘Lolak’ Arimbawa, Ketua DPD Partai Hanura Bali Made Sudarta, Ketua Bapilu Hanura Bali Nengah Wirata, Ketua Srikandi Hanura Bali Ni Made Suastini alias Dek Ulik, petugas partai Hanura di DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/Kota, jajaran pengurus DPD, dan DPC se-Bali. gin/ari
Komentar