Komplotan Copet Lintas Pulau Digulung Polisi
Selasa, 27 Februari 2018
00:00 WITA
Gianyar
4066 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com – Tim buser Polsek Sukawati berhasil menggulung komplotan pencopet lintas pulau yang menyasar kawasan wisata di Bali. Komplotan yang berjumlah 6 orang itu, sebelum beraksi mensurvey lokasi yang menjadi target operasinya dan membagi peran mereka masing-masing.
Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Putu Sugiarta saat rilis kasus Selasa (27/2), mengungkapkan, komplotan ini beranggotakan sebenar berjumlah 8 orang. Namun 2 orang berhasil melarikan diri saat mengetahui temannya ditangkap. Anggotanya telah mengantongi identitas kedua orang tersebut dan sedang dalam pengejaran.
Komplotan ini tertangkap berawal dari rekaman CCTV di obyek wisata Pura Desa, Desa Batuan, Sukawati, yang merekam aksi komplotan copet sedang beraksi. Mereka tidak hanya sekali beraksi di obyek wisata tersebut. “Sebelumnya ada laporan bahwa ada wisatawan yang kena copet dan berdasarkan keterangan saksi-saksi kami mengantongi ciri-ciri dan kendaraan yang mereka pakai,” ungkap Kompol Sugiarta.
Setelah mengantongi cir – ciri para pencopet, petugas yang menyamar pun disebar ke obyek wisata yang ada di Sukawati untuk menunggu kedatangan komplotan ini beraksi lagi. Hasilnya, pada hari Minggu (25/2), komplotan ini datang lagi. “Pada saat datang lagi, aparat desa memberitahu petugas dan langsung menangkap komplotan ini,” terangnya. Namun saat penangkapan berlangsung, 2 orang atas nama yaitu Ini Ira asal Jakarta dan Avy asal Bandung berhasil kabur.
Keenam orang komplotan yang berhasil diamankan yakni, , Maya Syahrial, 41, asal Senen, Jakarta Pusat, Jury Harni, 60, asal Sawahan, Surabaya, Tutik Maryati, 45, asal Banyuwangi, Jawa Timur, Suherman, 42, asal Ciseeng, bogor, Jawa Barat, Haris Susanto, 41, asal Tambaksari, Surabaya dan Heryhuma Eni, 31, asal Cibodas, bogor Jawa Barat.
Setelah dilakukan interogasi oleh tim penyidik, diketahui jika komplotan ini menyewa kamar di Hotel Viking di Jalan Diponegoro, Denpasar. Komplotan ini mengaku tiba di Bali pada hari Senin (19/2). “Sehari setelah tiba di Bali mereka langsung surveillance ke obyek-obyek wisata yang menjadi sasarannya,” jelas Kapolsek Sukawati.
Modus komplotan ini, menyamar menjadi wisatawan yang berbaur dalam keramaian di obyek-obyek wisata. Saat mendapatkan targetnya, beberapa orang anggota mulai menyasar korban dan berdesakan. Satu anggota bertugas menjadi pemetik (pencopet) lalu diestafet ke anggota lainnya untuk menghilangkan hasil copet. Begitu mendapatkan hasil, komplotan ini langsung menuju parkiran. Dimana 2 orang anggota komplotan yang bertugas sebagai sopir sudah standby di kendaraan yang mereka siapkan. “Dua kendaraan roda empat yakni Daihatsu Terios warna hitam plat nopol B 1039 NRJ dan Grand Livina plat nopol L 1898 PB, yang mereka gunakan juga berhasil diamankan,” ucapnya.
Selama beberapa hari berada di bali, komplotan ini telah beraksi di berbagai tempat obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan asing. Di wilayah Gianyar sendiri, komplotan ini sudah beraksi di Sukawati, Ubud dan Tampaksiring. Di tempat lainnya Tanah Lot, Pantai Kuta dan Sanur tidak luput dari aksi komplotan copet lintas pulau ini. “Tidak hanya di Bali, sebelumnya menurut pengakuan mereka, aksi copet juga pernah dilakukan di Yogyakarta dan Jakarta,” papar mantan Kanit Jatanras Polda Bali ini.
Dari hasil penggeledahan hotel tempatnya menginap, polisi menyita sejumlah barang bukti milik tersangka maupun korban. Diantaranya,uang milik korban sebanyak 3280 Yuan atau sekitar Rp 7 juta dan sejumlah HP hasil mencopet. Kini keenam tersangka harus meringkuk dalam jeruji besi. Mereka disangkakan pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. gus/ari
Komentar