PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Naas, Suastika Tewas Tertimbun Saat Gotong Royong

Senin, 05 Februari 2018

00:00 WITA

Gianyar

3233 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suara dewata

Gianyar, suaradewata.com – Nasib orang memang tidak ada yang tahu, seperti yang dialami oleh Wayan Suwiska (48) asal Banjar Roban, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, saat gotong royong membuat pondasi  senderan Pura Bukit malah tewas tertimbun senderan yang ambrol, Senin (5/2). Sementara seorang warga lainnya yang ikut tertimbun mengalami cidera serius.

Informasi yang diperoleh, warga Banjar Roban sedang melakukan kegiatan gotong royong memperkuat senderan Pura Bukit. Kira-kira pukul 14.45 Wita, tiba-tiba senderan bagian atas ambrol dan menimpa 2 orang yakni I Made Suwiska (48) dan I Ketut Runda (51) yang saat itu sedang menggali pondasi untuk pemasangan cakar ayam. Runda yang tertimpa beton dan tanah dalam posisi tengkurap namun masih ada celah untuk menyelamatkan dirinya. Runda kemudian langsung dibawa ke RS Sanjiwani untuk mendapat perawatan dengan luka lebar di bagian pelipis kiri hingga pipi.

Sementara itu, Suwiska ikut tertimbun namun posisinya lebih dalam dan material yang menimbun juga lebih banyak. Petugas BPBD yang datang ke lokasi sempat mengalami kesulitan mengevakuasi korban. Mobil Derek juga dikerahkan untuk menggeser beton yang menimpa korban. Setelah proses evakuasi berlangsung selama 2 jam, petugas BPBD dan warga akhirnya menemukan korban yang telah meninggal.

Kepala BPBD Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, menyatakan posisi korban cukup menyulitkan untuk dilakukan evakuasi. Itu karena korban berada di bawah galian. Kemudian jasadnya tertimbun di antara senderan dan bale sake enem (bale dengan enam tiang). “Posisinya dibawah sekali, petugas harus mengambil bebatuan yang menimbun dulu, menyisihkan tanah baru mengangkat korban,” Digjaya, Senin (5/2).

Menurut Wakil Panitia Pembangunan Pura, Wayan Sukerta, saat gotong rotong membangun senderan tebing baru, sudah ada tanda aneh berupa angin kencang yang menerpa areal pura. “Saya sudah sarankan berhenti kerja dulu, istirahat. Kita lanjutkan merancang besi untuk beton cor,” jelas Sukerta yang masih kerabat dengan korban Suwiska. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\