Basmi Hama Tikus, Subak Bekutel Lakukan Penggropyokan
Senin, 05 Februari 2018
00:00 WITA
Bangli
2888 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com – Ganasnya serangan hama tikus yang terjadi belakangan ini di subak Bekutel, desa Apuan, Susut, Bangli telah membuat para petani semakin geram. Pasalnya, serangan “jro ketut” telah menyebabkan produksi hasil pertanian jeblok hingga 50 persen. Karena itu, puluhan petani bersama petugas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Pertanian (PKP) dibantu jajaran TNI Kodim Bangli melakukan penggropyokan secara massal untuk membasmi hama yang selama ini dikeluhkan petani.
Sesuai pantauan dilokasi, Senin (05/02/2018), upaya pengendalian hama dilakukan dengan cara pengasapan menggunakan kandungan belerang dan racun pada lubang-lubang yang menjadi sarang tikus. Dalam hitungan menit, tikus yang terjebak didalamnya langsung mati. Selain itu, perburuan juga dilakukan secara manual. Dengan bersenjatakan pentungan petugas bersama petani saat melihat tikus yang masih bisa keluar dari sarangnya langsung menggebukinya beramai-ramai hingga tewas. Hasilnya, untuk sementara puluhan tikus berhasil dibasmi.
Kelian Subak Bekutel, Nyoman Gunawan menyampaikan, serangan hama tikus mulai dirasakan mengganas sejak beberapa bulan terakhir. “Keganasan serangan hama tikus, telah menyebabkan produksi pertanian turun hingga 50 persen,” ungkapnya. Disampaikan, dampak serangan hama tikus telah menyerang seluas 5 hektar lebih dari total luas lahan 54 hektar sawah di subak Bekutel. “Selain hama tikus, hama wereng dan penyakit blast juga kerap menghantui petani disini. Oleh karena itu, upaya pengendalian hama seperti ini bisa kontinyu dilakukan,”tegasnya.
Sementara itu, Kadis PKP Bangli I Wayan Sukartana, menyampaikan dampak serangan hama tikus telah menyebabkan sejumlah tanaman mengalami kerusakan yang berimbas pada turunnya tingkat produksi petani. “Tingkatan kerusakan yang ditimbulkan hama tikus ini, masih dalam katagori kecil dan sedang. Karena itu, penggropyokan secara masal kita lakukan agar serangan hama tikus tidak meluas,” ungkapnya.
Disebutkan, lahan pertanian yang rawan terserang hama tikus biasanya lahan yang berada dekat jurang. “Upaya pengendalian hama secara massal ini, akan kita lakukan terus hingga seminggu kedepan. Tentunya, kami harap dengan program penggropyokan ini hama yang selama ini sangat dikeluhkan petani bisa ditekan,” pungkasnya.ard/aga
Komentar