PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Mimih Dewa Ratu, 57 Warga Dusun Tambahan Keracunan Masal Usai Santap Nasi Bungkus

Sabtu, 20 Januari 2018

00:00 WITA

Bangli

3055 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Suasana Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli, Jumat malam, mendadak diwarnai suasana gaduh dan panik. Pemicunya, lantaran puluhan warga dusun Tambahan, Jehem, Tembuku secara bergelombang berdatangan dengan indikasi keracunan. Rata-rata warga baik anak-anak hingga orang dewasa mengeluhkan pusing, sakit perut hingga muntah-muntah setelah mengkonsumsi nasi bungkus saat upacara pernikahan salah seorang warga setempat. Tak tanggung-tanggung jumlah warga yang mengalami keracunan mencapai 57 korban yang sempat menjalani perawatan tersebat di rumah sakit, BMC dan puskesmas. 

Khusus di RSU Bangli tercatat sebanyak 47 korban. Dari penuturan salah satu korban, Ni Kadek Mega, dirinya mengeluhkan pusing dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi nasi bungkus saat menghadiri kondangan pernikahan salah seorang warga setempat. “Dalam nasi bungkua itu, berisi menu mie goreng, sayur hijau dan ayam sisit. Setelah makan itu, saya bersama warga lainnya mengeluhkan pusing, mual dan muntah-muntah,”ungkapnya. 

Diduga, kemungkinan mie dari salah satu dari menu nasi bungkus tersebut sudah kadaluarsa. Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, Wadir Pelayanan RSU Bangli Ketut Darmaja, menyampaikan pihaknya telah mengambil sampel makanan termasuk muntahan pasien untuk di uji lab. “Untuk mengetahui penyebab keracunan ini, kita masih menunggu hasil uji lab,” jelasnya. 

Disampaikan juga, untuk penangan para korban sudah dilakukan secara intensif dan sesuai standar penangan medis. “Setelah kita rawat dengan baik, dari 47 pasien yang kita tangani sebagian besar sudah bisa kita pulangkan mengingat kondisinya yang sudah membaik. Hanya satu pasien, yang masih menjalani opname,” bebernya.

Disisi lain, pasca keracunan massal tersebut, jajaran Polres Bangli bersama Polsek Tembuku, turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP, Sabtu (20/01/2018) siang. Olah TKP untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut. 

Sebelumnya, Kapolres Bangli AKBP I GN. Agung Ade Panji Anom, SIK., MAP., pagi ini, Sabtu ( 20/01/2018) didampingi Kabag Ops Polres Bangli Kompol Ngakan Anom Semadi, juga sempat melakukan pengecekan terhadap korban yang diduga mengalami keracunan makanan yang masih dirawat di RSUD Bangli.

Korban keracunan makanan yang masih dirawat di ruang Cempaka 3 RSUD Bangli adalah Dewa Made Hariana asal Desa Jehem Kecamatan Tembuku Bangli dan kondisinya saat ini sudah membaik.“Korban diduga mengalami keracunan makanan dan saat ini sudah kondisinya sudah mulai membaik, dan hasil Kordinasi dengan pihak rumah sakit untuk kepulangannya masih menunggu pemeriksaan dan observasi dari dokter spesialis”,ungkap Kapolres Bangli AKBP I GN. Agung Ade Panji Anom, SIK.,MAP.

Kapolres Bangli juga mengatakan bahwa seluruh korban keracunan makanan yang terjadi di rumah Dewa Putu Anyar salah satu warga Banjar Tambahan Bakas Desa Jehem Kecamatan Tembuku Bangli tersebut diduga berawal dari makanan ( nasi bungkus) yang disuguhkan oleh Dewa Putu Anyar saat menggelar pesta pernikahan anaknya yang dihadiri oleh warga sekitar ( 19/01/2018), setelah mereka menyantap makanan dan minuman, pada sore harinya sebagian warga mengalami pusing dan mual serta muntah-muntah sehingga dilarikan ke Rumah sakit.

“Jumlah korban secara keseluruhan 57 orang dan yang ditangani oleh RSUD Bangli 48 orang yang masih dirawat masih satu orang dan sisanya diperbolehkan pulang, dan ada juga yang dirawat di RS BMC Bangli sebanyak 9 orang dan yang masih dirawat 4 orang dan sisanya diperbolehkan pulang, kebanyakan korban mengalami mual, muntah dan pusing pada sore harinya setelah menyantap makanan di pesta pernikahan itu”ungkap Kapolres Bangli.

Tindak lanjut dari itu, Pihaknya juga turut melakukan pemeriksaan terhadap para saksi serta mengambil sampel makanan dan minuman ataupun sisa makanan dan minuman ( berupa muntahan dari korban ) untuk diperiksakan ke Laboratorium Forensik Cabang Denpasar untuk mengetahui apakah makanan atau minuman yang disuguhkan dalam pesta pernikahan itu yang menyebabkan warga Tambahan Bakas Jehem mengalami keracunan. “Untuk kepastian penyebab keracunan tersebut, kita masih menunggu hasil dari pemeriksaan Laboratorium Forensik”,tegas Kapolres Bangli AKBP I GN. Agung Ade Panji Anom, SIK.,MAP.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\