Terobos Zona Merah Enam Pendaki Tersesat di Gunung Agung
Rabu, 10 Januari 2018
00:00 WITA
Karangasem
3389 Pengunjung
suara dewata
Karangasem, suaradewata.com - Enam pendaki masing-masing I Made Suarjaya (41) asal Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabran (48) warga asal Desa Cempaga, Bangli, Tomi Azdi Marta (21) dan Sunarmi (43) perempuan, asal Desa Cukuroondang, Kecamatan Grati, Pasuruan, Jawa Timur, I Kadek Agus Setiawan (33) warga beralamat di Jalan Mertayasa, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, dan Morgan I Made Suarta alias Kanjeng Prabu Wiranegara (55) asal Banjar Legian Tengah, Kuta Utara, tersesat saat melakukan pendakian kepuncak Gunung Agung.
Keenam pendaki ini baru terlacak sedang menuju ke puncak setelah sejumlah relawan melihat mobil mereka terparkir di bawah Embung Geomembran sekitar tiga kilometer dari parkir atas Pura Pasar Agung. Selain itu pada Selasa malam relawan Pasebaya Agung juga terus mengamati pergerakan keenam pendaki itu dari cahaya senter yang mereka pergunakan.
“Dari pengamatan relawan kami dari Selasa malam pukul 21.00 hingga pukul 05.00 wita pada Rabu pagi, dua pendaki terpantau naik kepuncak sementara empat lainnya terpantau bergerak menuruni gunung. Namun demikian beberapa saat kemudian dua orang pendaki yang naik itu kemudian bergerak turun dan bergabung dengan empat pendaki lainnya,” sebut Ketua Pasebaya Agung, I Gede Pawana, kepada wartawan Rabu (910/1/2018).
Dari awal pihaknya sudah menduga jika keenam pendaki itu tersesat. Sebab dari cahaya senter yang dipantau relawannya terlihat terus bolak balik di sekitar satu titik saja. Menyadari hal itu paginya pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil Selat untuk mengambil langkah selanjutnya termasuk mengevakuasi keenam pendaki tersebut.
“Kami terjunkan tiga tim, dan setelah dilakukan penyisiran relawan kami akhirnya menemukan keenam pendaki tersebut di sisi barat diatas Pura Pasar Agung diketinggian 2300 MDPL. Kita terus bergerak untuk melakukan evakuasi,” ucapnya. Dan saat ditemukan para pendaki itu tampak kelelahan akibat kedinginan dan kehabisan logistik. Selain itu satu pendaki yakni Kanjeng Prabu Wiranegara terlihat lemas dan hampir pingsan. Setelah menempuh medan yang sulit, keenam pendaki itu akhirnya berhasil dievakuasi dan digiring ke Mapolsek Selat. Dari keterangannya Kanjeng Prabu Wiranegara mengaku mendaki karena mendapatkan pawisik. Dia sendiri merupakan salah satu penganut aliran spiritual. nov/ari
Komentar