Depresi Akibat Rematik Tak Kunjung Sembuh, Seorang Kakek Nekat Bunuh Diri
Rabu, 27 Desember 2017
00:00 WITA
Bangli
3081 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com – Perbuatan seoarang kakek asal Banjar Linjong, Ds. Tiga, Kec. Susut, Kab. Bangli jangan sampai ditiru. Pasalnya, diduga karena penyakit rematiknya tak kunjung sembuh, korban I Ketut Ledang (73) justru nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (27/ 12/ 2017). Kejadian tersebut, terang saja menggegerkan warga setempat.
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Disampaikan, kronologis kejadian berawal pada sekitar pukul 14.00 wita, keluarga korban curiga karena korban tidak kunjung pulang. Selanjutnya, salah satu cucu korban Ni Kadek Juliantini (15) berupaya melakukan pencarian di seputaran rumah. Namun tidak ditemukan. “Kemudian saksi melanjutkan pencarianya ke kebun sebelah timur rumahnya. Disanalah saksi terkejut, karena melihat korban sudah dalam keadaan gantung diri di pohon kopi dengn ketinggian 2,5 meter,” bebernya. Saksi pun berteriak dan langsung meminta tolong kepada keluarganya yang lain.
Mendengar teriakan tersebut, sejumlah warga juga turut berdatangan ke lokasi. Disebutkan, sesuai hasil oleh TKP dan identifikasi dilokasi kejadian, korban diketahui gantung diri menggunakan selendang warna Hijau. “Dari keterangan saksi-saksi, korban selama ini mengalami sakit rematik menahun yang tak kunjung sembuh. Kemungkinan karena depresi penyakitkan tidak kunjung sembuh, korban memilih bunuh diri,” jelasnya.
Hal ini diperkuat juga dari hasil pemeriksaan medis. “Hasil pemeriksaan medis, tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Ini, murni gantung diri,” tegasnya. Hasil pemeriksaan medis hanya menemukan tanda-tanda umum korban meninggal karena gantung diri, seperti ada luka lebam pada leher akibat jeratan, kemaluan mengeluarkan air mani dan luka lecet pada kaki kanan. Tindak lanjut dari itu, keluarga korban juga sudah menerima dan mengiklaskan kepergian korban. “Keluarga korban menolak dilakukan otopsi untuk penyelidikan lebih lanjut dan menganggap sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” pungkas AKP. Sulhadi.ard/aga
Komentar