PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Launching Buku “Merdeka Seratus Persen”, Bupati Dukung Kapten Mudita Jadi Pahlawan Nasional

Jumat, 24 November 2017

00:00 WITA

Bangli

3812 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suara dewata

Bangli, suaradewata.com - Perjuangan sosok Pahlawan Kapten TNI. Anak Agung Gde Anom Mudita, diulas secara mendetail saat peluncuran buku yang berjudul Merdeka Seratus Persen, Kamis (23/11/2017) di desa Pengelipuran, Bangli. Menariknya, judul buku yang mempunyai makna mendalam bagi perjuangan bangsa Indonesia ini, diambil dari pekikkan langsung almarhum sebelum menghembuskan nafas terakhirnya saat melawan penjajah. Oleh karena itu, Bupati Bangli I Made Gianyar mendukung usulan LVRI Propinsi Bali untuk merekomendasikan putra terbaik Bangli asal Puri Kilian, Lingkungan Puri Bangli sebagai pahlawan nasional.

Bertempat di Wantilan Desa Penglipuran, Peluncuran Buku dan Pameran Lukisan “ Merdeka Seratus Persen” Kapten TNI A.A Gde Anom Mudita yang dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Prov.Bali Drs. Dewa Putu Beratha,M.Si, Bupati Bangli I Made Gianyar, Ketua DPRD Kab.Bangli Ngakan Kuta Parwata, Ketua LVRI Prov Bali I Gusti Bagus Saputra,SH, Forkopimda Kab.Bangli , Ketua cabang LVRI se Bali , Keluarga Besar Pahlawan I Gusti Ngurah Rai dan Kapten TNI TNI A.A Gde Anom Mudita.

Ketua Panitia I Nengah Sudibia menyampaikan peluncuran buku Merdeka Seratus Persen Pahlawan Kapten TNI A.A Gde Anom Mudita yang ditulis oleh Satria Mahardika Putra, atas dasar hasil keputusan prajuru adat dan prajuru dinas penglipuran dengan penglingsir puri Kilian Bangli. Diharapkan dengan peluncuran buku ini, bisa mengenang dan mengetahui sejarah Pahlawan Kapten TNI AA Gde Anom Mudita sebagai motivasi untuk melanjutkan cita-cita luhur para pahlawan dalam mengisi kemerdekaan bagi kita semua. Menariknya, judul buku yang mengandung makna mendalam tersebut diambil dari pekikan langsung Pahlawan Kapten Mudita sebelum menghembuskan nafas terakhirnya 20 November 1947. 

Oleh karena itu, Ketua LVRI Prov Bali I Gusti Bagus Saputra bahkan berharap perhatian dari  pemerintah untuk mengusulkan  Kapten TNI A.A Gde Anom Mudita sudah sepantasnya  menjadi Pahlawan Nasional mengingat jasa dan perjuangannya begitu besar untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Seementara Bupati Bangli Made Gianyar dalam sambutannya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas ide besar terkait dengan spirit“jas merah”. Kata dia, jangan sekali kali melupakan sejarah. Menurut Made Gianyar kita harus bisa mencintai, mengenali dan memahami sejarah dan bangga didalam setiap pekikan NKRI,Pancasila ,UUD 45 dan Kebinekaan. Sebab, Bangli ada didalamnya itu semua karena putra terbaik Bangli A.A Gde Anom Mudita  yang merupakan representasi dari sebuah perjuangan bahwa Bangli pun terdepan dalam kemerdekaan Republik ini. “Kita harapkan dengan Peluncuran Buku ini dapat memberi nilai positif dan spirit untuk kemajuan pembangunan bangsa dan negara,” tegasnya.

Lebih lanjut menanggapi usulan LVRI Bali yang merekomendasikan agar Pahlawan Kapten Mudita diusulkan sebagai pahlawan nasional, Bupati mengaku paling pertama mendukungnya. “Sudah sepantasnya beliau dinobatkan sebagai pahlawan nasional,” sebutnya. Meski demikian, diakui, untuk proses penobatan tersebut relative cukup sulit. “Saya perintahkan dinas terkait, harus segera menindaklanjuti usulan ini,” pungkasnya. 

Disisi lain, Penglingsir Puri  Bangli A. A Gd Bagus Ardana mengungkapkan peluncuran buku tersebut dipandang sebagai Purana yang dapat menghadirkan pemahaman tentang tabir yang ada dibalik terbangunnya Candi Pahlawan di Penglipuran dan juga tugu di Puri Kilian Bangli. Kisah sejarah yang mengandung nilai sejarah membutuhkan kecermatan dan kehati-hatian dalam menyeleksi dan menganalisa data yang tersedia. Hal ini menjadi semakin tidak mudah sebab sebagian besar pelaku sudah meninggal dunia, sehingga acapkali menimbulkan pertanyaan tentang etika dan kepantasan yang pada gilirannya dapat mengusik kenyamanan rasa. “Hanya dengan niat yang baik sehingga bisa menyajikan kebenaran peristiwa secara utuh yang melandasi penulisan buku ini,” tegasnya adik Pahlawan Kapten Mudita ini.

Dalam peluncuran buku ini juga dilaksanakan penyerahan Piagam Desa Pejuang yang langsung diserahkan oleh Ketua LVRI Prov. Bali (Legiun Veteran Republik Indonesia) I Gusti Bagus Saputra,SH kepada empat desa Pejuang yang diterima oleh Bendesa Adat Penglipuran, Bendesa Adat Puraja, Bendesa Adat Malet Gusti, dan Bendesa Adat Manikliyu. ard/ari


Komentar

Berita Terbaru

\