Pemkab Karangasem Bentuk Forum Tematik Pengelolaan Resiko Bencana Gunung Agung
Jumat, 17 November 2017
00:00 WITA
Karangasem
2838 Pengunjung
suaradewata.com
Karangasem, suaradewata.com - Dalam rangka mengantisipasi bencana erupsi Gunung Agung, Pemkab Karangasem dalam hal ini BPBD Karangasem, bekerjasama dengan BNPB mengadakan acara "Fasilitasi Forum Tematik Pengelolaan Resiko Bencana dan Peningkatan Kapasitas Dikawasan Seputar Lingkar Gunung Agung” yang dihadiri Sekda Adnya Mulyadi di dampingi kepala OPD terkait. Acara yang dibuka oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Williem Rapangilei ini dihadiri Perbekel Se-Kabupaten Karangasem, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, para Fasilitator dan pendamping desa, bertempat di Gedung Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Jumat (17/11/2017).
Letkol Inf. Benny Hardian, dalam kesempatan itu mengatakan, kondisi yang dialami Karangasem pada saat ini bukanlah sebagai bencana melainkan berkah, dimana dalam mencari berkah itu harus melalui berbagai ujian. “Mari kita sama-sama bekerja bahu membahu untuk mejalani ujian ini, sehingga mencapai kebahagian yang di inginkan kita semua," ujar Benny Hardian yang sekaliguis menjabat sebagai Komandan Posko Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung.
Sekda Kabupaten Karangasem I Gede Adnya Mulyadi, dalam sambutannya mengatakan di dalam undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana didefinisikan sebagai serangkaian pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi. Terkait hal tersebut, berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kabupaten Karangasem merupakan salah satu daerah yang memiliki tingkat resiko bencana yang sangat tinggi. “Bahkan saat ini kita dipertemukan disini adalah merupakan bagian dari serangkaian dampak akibat dari bencana tersebut,” ucapnya.
Untuk itu pihaknya berharap dengan terselenggaranya "Fasisitas Forum Tematik Pengelolaan Resiko Bencana Dan Peningkatan Kapasitas Di Kawasan Seputar Lingkar Gunung Agung" ini dapat meningkatkan pemahaman terhadap resiko, pembangunan kebersamaan dalam ketangguhan, pembangunan sadar bencana, pembangunan komunikasi risiko, serta mewujudkan desa yang siap menghadapi ancaman.
Kepala badan nasional penanggulangan bencana Williem Rapangilei mengatakan, saya selaku kepala BNPB mengucapkan terimakasi yang setinggi tingginya karena sudah terbentuknya forum ini, kegiatan ini sangat relevan dalam menghadapi erupsi Gunung Agung. Setiap gunung api memiliki siklus erupsi, tetapi ada juga gunung yang tidak bisa di prediksi, seperti Gunung Sinabung, dan msalah Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang sudah diturunkan dari level awas menjadi level siaga tetapi masih memiliki ancaman erupsi.
“Menghadapi resiko bencana ialah dengan cara membangun ketangguhan, salahsatunya berbasis kepada masyarakat. Karenan berdasarkan analisis orang selamat dalam bencana karena individunya," sebutnya. nov/rls/ari
Komentar