PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Redam Bencana Gunung Agung, Pemkab Karangasem Gelar Ritual Guru Piduka

Jumat, 27 Oktober 2017

00:00 WITA

Karangasem

2940 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

ist

Karangasem, suaradewata.com - Berbagai upaya niskala terus ditempuh Pemkab Karangasem guna memohon keselamatan dan meredam segala bencana yang terjadi serta meminimalkan dampak dari ancaman erupsi Gunung Agung, yang saat ini masih dalam fase kritis dengan level awas. Salah satunya ritual Guru Piduka (Permohonan maaf) yang diselenggarakan di Pura Penataran Agung, Desa Pakraman Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, KarangasemSukra Kliwon Sungsang, Jumat (27/10/2017

Upacara ritual Guru Piduka ini dihadiri oleh Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan sejumlah tokoh masyarakat Karangasem, diantaranya I Gusti Made Tusan, Bendesa Pakraman Budakeling Ida Wayan Jelantik Oyo dan segenap pangempon pura setempat. Hadir pula bersama bupati, Kadis Pariwisata Karangasem I Wayan Astika, Kadis Kebudayaan I Putu Arnawa, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ni Made Santikawati, Kabag Kesra I Gede Basma, Camat Bebandem I Gusti Ayu Wija Sri Anjani, dan Ketua Panitia Pembangunan AA Bagus Jelantik Sanjaya.

Persembahyangan dan seluruh prosesi upacara ritual ini berlangsung dengan khusyuk dan dipuput oleh Ida Pedanda Ketut Pinatih Pasuruan dari Gria Tengah, Banjar/Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem dan Ida Pedanda Gede Jelantik Padang dari Gria Padang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.

Pura Penataran Agung, Desa Pakraman Nangka merupakan pura tempat berstananya Ida Bhatara Gunung Agungdi lereng Gunung Agung bagian selatan. Dengan digelarnya ritual guru piduka ini diharapkan dampak dari erupsi Gunung Agung bisa diminimalkan, dan tidak sampai memakan korban jiwa serta tidak terjadi kerugian besar dengan harapan lahar bisa langsung mengalir dan terbuang kelaut.

Ida Pedanda Pinatih Pasuruan usai muput upacara mengatakan, tujuan upacara guru piduka, agar Ida Bhatara Gunung Agung memberkati keselamatan kepada umat sedharma dan keselamatan terhadap semesta ini. Segala kesalahan umat sedharma, yang diperbuat selama ini baik disengaja maupun tidak sengaja, di sini secara suntuk mohon maaf melalui upacara ritual guru piduka ini,” kata Ida Pedanda Pinatih Pasuruan.

Tokoh Masyarakat Karangasem, I Gusti Made Tusan dalam kesempatan itu juga berharap, agar ancaman bahaya besar yang tengah menghadang keselamatan umat sedharma atas status awas Gunung Agung, bisa dicegah secara niskala dengan menggelar berbagai upacara ritual. Pemerintah telah berupaya menjauhi bencana itu dengan mengevakuasi warga, kali ini dimbangi secara niskala,” ungkap Gusti Made Tusan.

Hal senada juga diungkapkan Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, menurutnya sejak Gunung Agung status siaga, atau level III, per Senin (18/9/2017) lalupihaknya terus meyakinkan warga masyarakat dari KRB III, KRB II dan KRB I agar mengungsi. Kali ini kami mengimbangi, dengan mohon keselamatan secara niskala, agar bencana yang terjadi tidak seluas yang dipetakan BNPB,” ucapnya. nov/rls


Komentar

Berita Terbaru

\