Kepedulian BTC Terhadap Pengungsi Gunung Agung
Minggu, 01 Oktober 2017
00:00 WITA
Gianyar
3301 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Sopir Freelance pariwisata yang tergabung dalam Bali Transport Community (BTC) turut membantu warga pengungsi akibat status awas Gunung Agung, Karangasem. Setiap minggu, 20 orang anggota BTC secara bergilir memberikan bantuan ke posko-posko pengungsian yang tersebar di beberapa wilayah.
Seperti tampak pada Minggu (1/10) kemarin, sejumlah anggota yang lebih akrab disapa Bang Toyib Crew ini berkumpul di depan Puri Peliatan, Ubud menuju posko pengungsian di Desa Tembaok, KecamatanTejakula, Buleleng. Ketua BTC, Kadek Sudarmayasa atau yang akrab disapa Kadek Long ini menjelaskan sasaran utama dari bansos BTC adalah posko pengungsian mandiri. “Sebelum kami ke posko, kami selalu survei terlebih dahulu. Mana yang belum tersentuh bantuan, kesana kami arahkan bantuan. Seminggu yang lalu kami juga sempat memberikan bantuan ke posko di Lapangan Sutasoma, Gianyar” jelasnya.
Termasuk posko Tejakula ini, menurut informasi yang ia terima belum maksimal bantuannya. di Posko ini terdapat sekitar 6000 orang yang terdiri dari 6 kamp dan juga ada yang tinggal di rumah-rumah penduduk. “Kami dari keluarga besar BTC akan terus menggalang dana untuk memabntu para pengungsi, karena sesuai dengan visi dan misi kami di BTC yakni menyambung tali persaudaraan dan mempererat rasa kekeluargaan, menyama braya adalah tujuan kami,” ungkapnya.
Sementara itu, ancaman bencana erupsi Gunung Agung berdampak besar pada sector pariwisata. Beberapa Negara telah mengeluarkan travel warning kepada warganya yang ingin berkunjung ke Bali. “Banyak wisatawan takut berkunjung ke Bali, eluruh Bali terkena imbasnya. Tamu membatalkan kunjungan di Bali,” kata Kadek Long.
Kini hampir 50% dari 140 angggotanya mengaku tak dapat job untuk mengantar para turis ke daerah tujuan pariwisata. “Kami berdoa supaya kondisi ini tidak berlangsung lama. Sehingga pariwisata bisa pulih kembali seperti semula,” harapnya.
Sedangkan Pembina BTC Wayan Tagel Arjana mengatakan, situasi saat ini berdampak keresahan di masyarakat. Sampai kapan status awas Gunung Agung hingga meletus tidak dapat diprediksi. “Dampak sosial, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan lainnya juga terjadi pada para pengungsi,” terang wakil ketua Komisi I DPRD Bali ini. gus/ari
Komentar