Kesehatan dan Pendidikan Pengungsi Menjadi Prioritas di Jembrana
Sabtu, 30 September 2017
00:00 WITA
Jembrana
3630 Pengunjung
suaradewata
Jembrana,suaradewata.com - Semakin banyaknya warga kabupaten Karangasem yang mengungsi ke Bumi Makepung Jembrana menjadi perhatian serius Bupati Jembrana I Putu Artha. Bahkan, untuk warga pengusngsi selain kesejahtraan dalam pengungsian di Jembrana yang menjadi perhatian utama pemkab Jembrana adalah kesehatan dan pendidikan.
Bupati artha saat melakukan pemantaun terhadappara pengungsi asal Karangasem Jumat (29/9) mengatakan, dalam penanganan para pengungsi yang ke jembrana, Dinas terkait ditekankan agar selalu memperhatikan masalah kesehatan dan pendidikan para pengungsi. “Yang kita harus utamakan satu kesehatan meraka. Semua pustu yang ada di tiap desa kita libatkan. Sakit atau tidak kita datangi, paling tidak tensinya dan kondisi anak kecil apalagi ada ibu hamil selalu kita cek. Ke dua masalah pendidikan, kita sudah data berapa anak sd,smp,sma berapa dan semua sudah sekolah di sekolah terdekat dari tempat mereka,” katanya
Selain menyambangi para pengungsi, Bupati Artha juga meninjau bantuan yang terkumpul di posko siaga bencana erupsi gunung agung di Kantor BPBD Jembrana. Bahkan tercatat hingga Jumat (29/9) sudah terkumpul berbagai bantuan berupa beras lebih dari 1,5 ton, puluhan dus air mineral, mie instan serta makanan siap saji, pakaian layak pakai, obat-obatan serta uang tunai yang tersimpan dalam rekening bank sebesar lebih dari Rp 7 juta rupiah. “Penyaluran bantuan yang terkumpul di posko siaga bencana erupsi gunung agung ini saya harapkan tepat sasaran dan merata. Untuk petugas juga agar segera menyalurkan bantuan berupa makanan dan minuman yang terkumpul di posko segera didistribusikan agar tidak kadaluarsa. “Untuk kepentingan pengungsi yang ada dijembrana saya rasa tidak perlu adanya bantuan dari pusat dan lain sebagainya,” Jelasnya
Dari data di posko siaga bencana erupsi gunung agung hingga jumat (29/9) jumlah pengungsi gunung agung yang ada dikabupaten jembrana sebanyak 428 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 36 orang diantaranya merupakan anak-anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) hingga SMA/SMK. Bahkan dari 428 pengungsi tersebut kebanyakan lansia dan ibu hamil.dep/aga
Komentar