Riskan Bermasalah, Wagub Sudikerta Kritik Pelaksanaan Porprov XIII
Minggu, 24 September 2017
00:00 WITA
Gianyar
3145 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIII tahun 2017 yang dilaksanakan di Kabupaten Gianyar telah berakhir. Penutupan olahraga bergengsi di Bali itu dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta berlangsung di Lapangan Astina Gianyar, Sabtu (23/9) petang. Namun berakhirnya Porprov meninggalkan sejumlah masalah yang harus segera diperbaiki oleh panita pelaksana.
Dalam sambutan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika yang dibacakan Wagub Bali, Ketut Sudikerta selain menyatakan apresiasi terhadap pelaksanaan Porprov XIII di Gianyar berjalan aman dan lancar, namun meninggalkan sejumlah masalah.
Dihadapan atlet, official dan pejabat Propinsi Bali, Kabupaten/Kota, Wagub Sudikerta menyoroti berbagai hal, diantaranya mundurnya Panitia Umum Porprov Bali XIII tahun 2017 baik itu, Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra dan Plt. Sekda Gianyar Made Wisnu Wijaya. Hal ini akan berdampak pada pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan Porprov Bali. Kritik yang kedua dilontarkan soal pemilihan event organizer (EO) dari luar Gianyar bahkan luar Bali ketimbang memilih EO daerah sendiri.
Sementara itu, kritik dan sorotan diluar sambutan juga disampaikan Wagub Sudikerta, yakni saat acara pembukaan Porprov Bali XIII di Stadion Dipta, Buruan, Gianyar, dirinya (Sudikerta red) tidak memberikan sambutan saat pembukaan karena kontingen atlet sudah tidak ada dilapangan alias bubar. Yang ada hanya penari dan seniman. "Masa kegiatan olahraga, saya menyampaikan sambutan didepan para seniman,"selorohnya.
Wagub Sudikerta menyatakan apresiasi pelaksanaan Porprov Bali XIII 2017 di Gianyar pelaksaanan teknis sudah berjalan bagus,namun pelaksanaannya serimonial perlu dievaluasi. Karena pelaksanaan Porprov untuk ajang olahraga dan bukan ajang seni seperti PKB. “Seni boleh tapi pada porsi-porsinya,”katanya.
Untuk kedepan, Wagub Sudikerta pelaksanaan Porprov XIV tahun 2019 yang akan dilangsungkan di Kabupaten Tabanan itu, berharap lebih meningkat kualitas daripada sekarang. “Sekarang sudah bagus dan diberikan apresiasi kepada peserta dan pelaksanan,namun perlu dilakukan evaluasi,”jelasnya.
Disinggung soal dana Porprov Bali menyusul mundurnya Wabup Made Mahayastra dan Plt Sekda Gianyar, Gede Wisnu Wijaya, Wagub Sudikerta sangat menyayangkan Porprov tidak ada Ketua Umum hanya ada Ketua Pelaksana. Kalau hal ini dibiarkan akan jadi masalah dikemudian hari. Untuk itu, Wagub berharap masalah ini segera diselesaikan. “Kalau mengeluarkan uang tanpa sistem yang benar itu nanti jadi masalah dikemudian hari. Oleh karena itu, apa yang menjadi kekurangan segera dilengkapi,”harap Sudikerta.
Disinggung soal mundurnya Ketua Umum Porprov XIII?. Wabup Sudikerta menyarankan menyecek dan akan ada audit. Sebab Ketua Umum tidak ada, yang ada Ketua Pelaksana.Padahal sebelumnya Ketua Umum ada dan mencairkan dana Porprov, namun dalam perjalanan mengundurkan diri kedua-duanya. ”Ketua Palaksana kan tidak bisa mempertangungjawabkan keuangan, karena tidak ada Ketua Umum yang semula mencairkan dana Porprov,” tegas Sudikerta.
Ditanya soal masalah ini siapa yang bertanggungjawab?mantan Wakil Bupati Badung menegaskan Ketua Umum. “Ketua Umum dong, karena dia yang mencairkan dana dan harus dipertanggungjawabkan,”harap Sudikert.
Sudikerta juga menyayangkan SK panitia pelaksaan Porprov tidak ada yang diperbaiki. Bahkan sampai Porprov Bali sudah selesai (ditutup) namun SK masih dibiarkan “Itu sangat berisiko,” ujar Sudikerta yang mengaku dirinya tertib administrasi di Bali hingga meraih 4 kali penghargaan WTP. gus/ari
Komentar