PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jembrana Tampung dan Bantu Warga Pengungsi Karangasem

Minggu, 24 September 2017

00:00 WITA

Jembrana

3386 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com - Bupati Jembrana I Putu Artha bersama wakilnya I Made Kembang Hartawan melakukan pemantauan sekaligus memberikan bantuan sembako ketempat-tempat pengungsian warga karangasem yang terdampak meningkatnya status gunung agung di Bale Banjar Pasar Desa  Gumbrih serta Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekuatan, Kabupaten Jembrana. Minggu (24/9) 

Bupati Artha mengatakan pemantauan yang dilakukannya itu selain untuk  memberikan bantuan kepada pengungsi juga guna memastikan warga yang mengungsi   ke Jembrana dalam keadaan sehat, tidak terlantar serta tidak kekurangan apapun. Ia juga menambhkan Bagi yang tidak punya saudara, pemkab Jembrana terbuka dan siap menampung warga karangasem yang ingin mengungsi ke Jembrana. “Yang mau ngungsi ke Jembrana kami siap menampungnya dengan mnyiapkan  beberapa fasilitas umum di Jembrana seperti GOR, maupun fasilitas umum lain,” ucapnya. 

Sementara Wabup Kembang juga memberikan perhatian serius bagi para pengungsi dari Karangasem dengan senantiasa berkordinasi dengan aparat  di tingkat bawah. Pihaknya meminta pihak perbekel, kelian serta camat senantiasa memantau perkembangan pengungsi yang masuk ke Jembana. Berapa jumlah, dimana tinggal dan bagaimana kondisi mereka apakah sudah mendapatkan tempat yang layak maupun bantuan logistik yang dibutuhkan. Pihaknya juga menyiapkan tenaga medis untuk rutin mengecek kondisi mereka mengingat, para pengungsi ada yang masih anak-anak serta orang lanjut usia. “Para pengungsi ini juga kami harapkan selama di Jembrana selalu dalam kondisi nyaman, tidak takut berlebihan mengaingat musibah gunung agung ini merupakan siklus lima puluh tahunan  yang terjadi karena faktor alam. Selain itu, kami ingin pastikan para pengungsi tetap sehat dan terjamin selama tinggal di Jembrana. Apabila mesti mengungsi dalam waktu yang lama, kami juga akan siapkan tenaga pendidik agar agar anak-anak bisa belajar selama tinggal dipengungsian,” katanya. 

Lebih lanjut, Wabup Kembang Hartawan mengatakan, untuk masyrakat Jembrana agar memperhatikan saudara-saudara mereka dari Kabupaten Karangasem yang tengah mengungsi. Dengan memberikan perhatian serta tanggap akan hal-hal yang dibutuhkan. “Saya juga ucapkan terimakasih kepada warga Jembrana sebagai bagian dari  keluarga para pengungsi yang mau menampung mereka tinggal dirumahnya. Jangan diibaratkan seperti dalam pengungsian, tapi sedang berkunjung dirumah saudara, agar cepat beradaptsasi selama tinggal di Jembrana serta beban yang dirasakan tidak terlalu berat. Kita juga sama-sama berharap musibah ini cepat berlalu,” jelasnya 

Berdasarkan data dari pihak Jajaran Polres Jembrana, hingga minggu (24/9) sore jumlah warga Karangasem yang mengungsi di Jembrana sudah mencapai 220 jiwa. Mereka tersebar di lima kecamatan yang ada di Jembrana dan tinggal di rumah-rumah warga yang merupakan sanak keluarga para pengungsi tersebut. Diantaranya di Kecamatan Pekutatan sebanyak 139 jiwa, terdiri dari dewasa, anak-anak dan balita. Mereka tersebar di lima desa diantaranya, Desa Asahduren, Manggissari, Pekutatan, Pulukan dan Desa Gumbrih. 

Di Kecamatan Mendoyo jumlah pengungsi sebanyak 28 orang. Untuk di wilayah Kecamatan Mendoyo para pengungsi hanya ada di Banjar Anyar, Desa Penyaringan dan tinggal di rumah warga setempat yang merupakan keluarga pengungsi. Untuk di Kecamatan Jembrana hingga sore ini terdata sebanyak 34 jiwa. Mereka tersebar di Kelurahan Loloan Timur sebanyak 12 orang, Kelurahan Dauhwaru 1 orang dan di Kelurahan Pendem sebanyak 19 orang serta di Desa Perancak 2 orang. Sementara di Kecamatan Negara terdata empat orang. Mereka merupakan satu keluarga dan tinggal di rumah saudaranya di Kelurahan BB Agung.  

Di Kecamatan Melaya, jumlah warga Karangasem yang mengungsi sebanyak 15 orang. Mereka tinggal di Banjar Moding, Desa Candikusuma sebanyak 4 jiwa dan di Desa Blimbingsari sebanyak 3 orang dan di Gilimanuk sebanyak 8 orang. dep/ari


Komentar

Berita Terbaru

\