PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kepala BNPB Pantau Pos Pengamatan Gunung Agung

Rabu, 20 September 2017

00:00 WITA

Karangasem

3931 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Karangasem, suaradewata.com - Meningkatnya status Gunung Agung ke level III (siaga), Kepala BNPB Willem Rampangilei meninjau langsung pos pantau Gunung Agung di Bali (20/9).

Willem mengatakan, "BNPB akan terus memberikan pendampingan kepada BPBD dalam mengambil langkah-langkah antisipasi menghadapi kemungkinan erupsi G. Agung. Potensi nasional akan dikoordinir oleh BNPB untuk membantu pemerintah daerah. Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB terus mendampingi BPBD dalam menyusun rencana kontinjensi menghadapi erupsi Gunung Agung. Jika suatu saat benar-benar meletus maka rencana kontinjensi tersebut dijadikan rencana operasi," terangnya.

Willem menambahkan "Tujuan saya kesini adalah untuk mengecek situasi di lapangan apakah early warning system bekerja sesuai SOP dan jika terjadi letusan perencanaan evakuasi seperti apa dan dimana lokasi evakuasi. Kemudian memperkuat komunikasi antar instansi sehingga masyarakat dapat informasi dengan cepat. Letak Pos Pengamatan Gunung Agung sekitar 15 km dari kawah sehingga aman. Berada di luar kawasan rawan bencana. Namun demikian jika sewaktu-waktu ada ancaman harus disiapkan skenario kemana. Saat erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2010, terdapat pos pengamatan Gunung Merapi terpaksa harus dikosongkan karena berbahaya sehingga pengamatan tetap berjalan,” tambahnya

Kepala BNPB  mendapat penjelasan mengenai aktivitas terakhir Gunung Agung. Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Agung (PGA) tercatat pada 19/9 terjadi 427 gempa dan hari ini jam 00.00-06.00 Wib terjadi 94 gempa.

"Walaupun kegempaan tidak setajam 2 hari lalu, sempat terjadi sebanyak 480 detik tremor. Dengan gempa dangkal 2 km dan kedalaman magma 5 km, masyarakat harus tetap waspada" ujar petugas pos pantau Gunung Agung.

Sejarah letusan Gunung Agung pada tahun 1963 terdapat 5 fase yaitu.

1. Fase gejala (gempa terasa) tempat dibawah G.Agung

2. Fase pembuka, letusan pembuka kemudian membentuk lava lake (danau lava)

3. Erupsi pertama 14 km ke utara

4. Erupsi kedua 10 km Ke arah selatan

5. Letusan susulan yang cenderung lama.

Hingga saat ini pemerintah dan pemda terus melakukan upaya mengantisipasi kemungkinan Gunung Agung meletus. Berdasarkan peta kawasan rawan bencana III atau daerah yang paling berbahaya, tidak ada permukiman. Namun demikian BPBD masih melakukan pendataan di lapangan. Masyarakat dihimbau tetap tenang.

 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas

Sutopo Purwo Nugroho

 

* rls/ari


Komentar

Berita Terbaru

\