PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Bupati Eka Sampaikan Kuliah Umum di Untidar Magelang

Kamis, 14 September 2017

00:00 WITA

Tabanan

3264 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Tabanan, suaradewata.com - Berbagai prestasi Kabupaten Tabanan yang berhasil diukir selama kepemimpinan Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti rupanya mencuri perhatian banyak kalangan. Tidak terkecuali dari lingkungan akademisi. 

Kemarin, Rabu (13/9), Bupati Eka yang sedianya akan datang ke Universitas Gajah Mada (UGM) untuk menghadiri bedah buku “Investasi Hati” pada Kamis (14/9), didaulat untuk memberikan kuliah umum oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tidar (FISIP Untidar), Magelang, Jawa Tengah. 

Acara tersebut digagas sendiri oleh Dekan FISIP Untidar Dr. Samodra Wibawa, M.Sc. Sedangkan yang menjadi moderatornya adalah dosen setempat yang juga mantan Ketua KPUD Kota Magelang, Drs. Hendrarto, M.Si. 

Dalam kegiatan umum bertema Membangun, Melayani, dan Menjaga Kerukunan Masyarakat Kabupaten Tabanan tersebut, Bupati Eka banyak memberikan motivasi dan inspirasi bagi ratusan mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut untuk berbuat bagi masyarakat. 

Dikatakan, prestasi yang selama ini berhasil diraih Kabupaten Tabanan merupakan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Apalagi saat ini, dirinya sedang membangun Kabupaten Tabanan untuk periode kedua kalinya. 

“Buat saya, ini kesempatan untuk mengangkat masyarakat, khususnya kaum perempuan,” kata Bupati Eka seraya menyampaikan rasa terima kasih atas undangan dari pihak fakultas. 

Sejak awal, sambungnya, dirinya mengaku tidak terpikirkan untuk terjun dalam politik praktis hingga menempatkan dirinya sebagai kepala daerah perempuan pertama di Bali. Namun, diakuinya bahwa dirinya gemar berorganisasi. Termasuk aktif dalam kegiatan di internal PDI Perjuangan yang menjadi partai politik yang menaunginya. 

“Kebetulan di pemilihan 2009 ada ketentuan 30 persen kuota perempuan. Dan, kebetulan saya saat itu lolos sebagai anggota legislatif. Itupun dengan suara tertinggi di Bali. Baru tujuh bulan di DPRD, saya terpilih sebagai bupati,” ungkapnya. 

Kata kuncinya, tegas Bupati Eka, semua itu bisa dicapai asalkan mau berbuat sungguh-sungguh. “Dan percayalah, proses tidak pernah membohongi hasil. Kalau kita yakin pasti bisa. Di antara kalian ini pasti ada yang nantinya akan jadi pemimpin,” katanya. 

Diungkapkan, kiprahnya selama ini tidak lepas dari figur idolanya yakni Presiden RI Pertama Ir Soekarno yang melahirkan ajaran-ajaran kebangsaan. Salah satunya tentang persatuan dan kesatuan. 

“Kuncinya ada di Pancasila. Kalau kita bersatu, bekerja sama, sehati, dan sejiwa, kita akan bisa membangun. Selama ini kita terlalu sibuk dan buang energi untuk ribut,” tegasnya. 

Karena itulah, dirinya pun mulai mencoba untuk melakukan apa yang dia sebut “Investasi Hati”. Sebutan itu kelak kemudian dibukukan dalam sebuah biografi yang berisi perjalanan hidup, pandangan, dan gagasan dirinya dalam membangun Kabupaten Tabanan. 

“Saya yakin semua agama itu baik. Perbedaan itulah yang menjadi corak Indonesia dan harus disyukuri. Berbeda bukan berarti tidak bersaudara,” tukasnya. 

Selain memberikan motivasi dan inspirasi, Bupati Eka juga sempat menguraikan sejumlah program-program unggulan Kabupaten Tabanan. Di antaranya Program Partisipatif yang semangatnya gotong royong. Dengan program ini, masyarakat diajak terlibat langsung dalam proses pembangunan. Misalkan, dalam membangun jalan. 

Lantas di bidang kesehatan dengan mewujudkan program Mobil Sehat. Sasaran awal program ini adalah pemberian layanan pemeriksaan IVA dan kanker serviks bagi kaum perempuan. Dengan program ini, penderita kanker serviks di Kabupaten Tabanan dari tahun ke tahun bisa ditekan jumlahnya. Dan, kini program tersebut telah berkembang dengan memberikan pelayanan kesehatanan umum dari desa ke desa. 

Kemudian, program Trans Serasi yang berawal dari keprihatinan dengan banyaknya angka kecelakaan lalu lintas. Khususnya di kalangan pelajar. Dengan bantuan banyak pihak, program transportasi publik itu akhirnya terwujud dan terlaksana dengan menggratiskan siswa-siswa SMP pulang pergi sekolah dengan menggunakan sarana angkot.

Kemudian Desa Wisata yang tujuannya tiada lain untuk menjadikan desa-desa di Kabupaten Tabanan mampu mandiri. Lalu perlindungan bagi para petani dan nelayan yang dalam beberapa waktu lalu menuai apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo dengan pemberian tanda jasa Satya Lencana. 

Sebelumnya, Samodra Wibawa menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mengundang Bupati Eka untuk memberikan kuliah umum kepada para mahasiswanya sebagai langkah penyegaran. “Kuliah dari praktisi itu jauh lebih segar. Apalagi Beliau (Bupati Eka) termasuk kepala daerah yang banyak mendapatkan prestasi,” ungkapnya. 

Karena itu, dirinya sangat berterima kasih dengan kesediaan Bupati Eka untuk memberikan kuliah umum. Terlebih, Untidar sendiri sudah menyandang status sebagai perguruan tinggi negeri sejak tiga tahun terakhir. 

“Kami ingin perguruan tinggi kami ini dikenal luas oleh masyarakat. Dan, kami ingin menjalin kemitraan dengan praktisi baik pemerintahan maupun swasta. Kebetulan tadi kami mendapatkan tawaran MoU pemagangan,” pungkasnya. 

Di akhir kegiatan tersebut, Bupati Eka juga menyerahkan beberapa buku Investasi Hati bagi sejumlah mahasiswa yang mengajukan pertanyaan langsung. Lalu disusul dengan penyerahan kenang-kenangan dari Untidar kepada Bupati Eka. rls/ari


Komentar

Berita Terbaru

\