PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Gubernur Pastika Ingatkan Peran Simantri Jaga Sapi Bali

Senin, 11 September 2017

00:00 WITA

Denpasar

22165 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Sidang Paripurna DPRD Bali dengan agenda Laporan Dewan terhadap Pembahasan Raperda tentang Bendega dan Raperda tentang Pengelolaan Sapi Bali, Penyampaian Keputusan Dewan dan Pendapat Akhir Kepala Daerah di Ruang Sidang DPRD Bali, Senin (11/9).

Menanggapi hal itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika didampingi Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menyampaikan, penyelundupan sapi Bali terjadi dikarenakan permintaan daging sapi di luar Bali sangat tinggi sedangkan Pemerintah Provinsi Bali melarang penjualan sapi Bali yang masih produktif. “Ini kan hukum ekonomi, ada deman ada supply. Ini berarti pemintaan diluar Bali akan sapi ini tinggi, sedangkan disini barangnya ada,” kata Pastika. 

Menurut Pastika, penindakan harus disertai dengan aksi lainnya yaitu pemerintah membeli sapi betina yang masih produktif, dan kemudian diberikan kepada kelompok-kelompok tani ternak. Peran Simantri saat ini dirasakan sangat penting dalam menjaga keberadaan indukan sapi Bali.

Tingginya permintaan sapi Bali juga dikarenakan harga sapi betina lebih rendah dibanding sapi jantan dan harga per kilogram beratnya juga lebih mahal. Hal ini memicu peternak untuk menjual sapi betinanya padahal masih produktif.

Beberapa hal yang diatur dalam Raperda ini yaitu menjamin keberadaan sapi Bali sebagai hewan ternak yang perlu dilestarikan, dan dijaga kemurniannya serta disisi lain tetap menghormati hak anggota masyarakat untuk memiliki, memelihara, dan memanfaatkan nilai sosial ekonominya.

Sapi Bali juga masuk dalam jajaran empat jenis sapi yang dapat menghasilkan ‘morbling’, yakni daging yang didalamnya mengandung butiran lemak yang berkualitas tinggi. Keempat jenis itu adalah Sapi Kobe, Sapi Wagyu, Sapi Frisian Holstein dan terakhir sapi Bali. Hal ini menunjukkan sapi Bali memiliki prospek untuk berdaya saing di pasaran dunia. Namun sayangnya sampai saat ini hotel dan restoran di Bali masih mengimpor daging setara wagyu karena menganggap daging sapi Bali masih kurang berkualitas. Karena itu, dewan menghendaki adanya fasilitasi riset dan pengkajian ke arah peningkatan kualitas dan peningkatan produktifitas sapi Bali.pur/aga


Komentar

Berita Terbaru

\