Mirip Pelaku Perampasan Senjata Brimob Sempat Bertemu Warga Jatiluwih
Minggu, 13 Agustus 2017
00:00 WITA
Tabanan
4182 Pengunjung
istimewa
Tabanan, suaradewata.com - Tamu yang mirip diduga pelaku perampasan senjata Brimob yang beredar di Media Sosial (Medsos) sempat bertemu warga Desa Jatiluwih di sekitar Pura Luhur Bujangga Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Jumat, (11/08/2017). Pasca pertemuan tersebut diesok harinya, Sabtu, (12/08/2017), akhirnya menjadi geger setelah dua warga Jatiluwih menerima foto yang beredar di medsos. Bahwa tamu yang sempat bertemu dengan dua warga tersebut sebelumnya mirip diduga pelaku perampasan senjata Brimob yang beredar di medsos.
Informasi yang berhasil dihimpun, tamu yang mirip dengan sektsa dugaan pelaku perampasan senjata Brimob yang beredar di medsos sempat dilihat warga di Jatiluwih turun dari gunung Batukaru ke Desa Jatiluwih. Tamu tersebut naik dari pura Batukaru Desa Wangaye Gede Kecamatan Penebel sekitar pukul 02.00 wita, Jumat, (11/08/2017) dan mengatakan uangnya habis kepada warga yang melihatnya. Setelah itu meminta agar tamu tersebut diantar kembali ke Batukaru untuk mengambil sepeda motornya.
Salah satu warga yang sempat dikabarkan bertemu dengan tamu tersebut yakni Nyoman Sirka, 42 asal Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel saat di konfirmasi via telepon membenarkan dirinya telah bertemu dengan tamu tersebut. Dirinya mengatakan pada saat itu, sekitar pukul 15.00 wita, Jumat, (11/08/2017), di Pura Luhur Bujangga Desa Jatiluwih sempat bertemu dengan 2 tamu itu (belum diketahui identitasnya) setelah datang dari hutan. Dan dirinya disuruh mengantarkan tamu tersebut ke daerah dekat dengan Pura Luhur Batukaru Kecamatan Penebel. Dikarenakan pada saat itu dirinya sibuk, akhirnya menyuruh temannya untuk mengantar 2 tamu tersebut ke Daerah dekat Pura Luhur Batukaru.
"Ya, turunnya di Batukaru dan ketemu di Pura Luhur Bujangga, Dia datang dari hutan katanya tersesat dan ketinggalan motornya Vario hitam di Daerah Batukaru, Dia bilang uangnya habis, karena saat itu saya sibuk, saya suruh temen saya yang antar," ucap Sirka via telepon, Minggu, (13/08/2017).
Setelah itu, pada hari Sabtu, (12/08/2017), dirinya mendapatkan informasi lewat gambar di WhatsApp (WA). Bahwa ada informasi sketsa dugaan pelaku perampasan senjata Brimob yang beredar di medsos sebagai buronan. Dan dirinya pun kaget setelah melihat gambar di WA, ternyata tamu yang sempat bertemu dengannya mirip dengan ciri-ciri yang dikirimi foto di WA.
"Ciri cirinya yang baju putih yang tengah mirip, sebelumnya belum tahu ada informasi ada buronan, dan besoknya baru teman saya ngirim WA ke saya, saya lihat WAnya kok sama kayak kemarin," terangnya.
Sementara, warga lainnya yang juga sempat bertemu dengan tamu tersebut yakni Nengah Setiawan, 30 asal Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel yang merupakan temannya Nyoman Sirka. Saat dikonfirmasi via telepon, dirinya membenarkan telah bertemu dengan tamu itu dan juga mengantarnya ke Daerah dekat Pura Luhur Batukaru untuk mengambil sepeda motornya. Dirinya mengatakan hal yang sama dengan temannya Nyoman Sirka dan pada saat dirinya mengantar tamu tersebut. Dirinya bertanya kepada tamu itu kapan naik ke hutan, lalu dijawablah oleh tamu itu. Bahwa tamu tersebut naik ke hutan Batukaru sekitar pukul 02.00 wita pada hari Jumat, (11/08/2017), melalui sekitar Pura Luhur Batukaru. Selanjutnya tamu itu bertanya, bagaimana Hindu di Bali dan dirinya pun menceritakan tentang Hindu di Bali.
"Saya sempat tanya tinggalnya dimana, katanya tinggalnya di Lovina di Daerah Singaraja, Dia bawa sepeda motor ada dua orang dan bilang traking dari jam dua pagi naik ke puncak, lalu saya tanya kok gak bawa guide katanya Dia pakai GPS, kalau tracking tamunya naik ke puncak jarang gak pakai guide biasanya harus pakai guide lokal," ucap Setiawan.
Dia menerangkan, untuk tamu-tamu yang akan naik ke hutan biasanya pasti perlu mengetahui informasi sebelumnya dan menghubungi guide sekitar. Dirinya pun sempat berpikir kenapa tamu itu nekat dan akhirnya ada kecurigaan setelah dirinya dikirimi foto yang beredar di medsos tersebut keesok harinya pada hari Sabtu, (12/08/2017). Dan kecurigaannya pun semakin menjadi setelah mengingat pertanyaan dari tamu tersebut. Yang menanyakan bagaimana Hindu di Bali dan yang menjadi pertanyaan besar baginya adalah pertanyaan tamu itu kepada dirinya disaat akan berangkat ke Lovina. Bahwa Tamu tersebut bertanya apakah aman saat ini berangkat jam sekarang (sekitar pukul 16.30 wita, Jumat, 11 Agustus 2017) ke Lovina Singaraja.
"Semenjak saya dikirimin foto, baru ada kecurigaan dan jarang ada tamu seperti itu, biasanya kalau tamu pasti minta info sama warga atau guide di Batukaru, ini kok nekat tamunya berangkat jam 2 pagi, aneh dan janggal saya lihat jam dua pagi syarat tracking apalagi tidak sama guide, bahkan Dia sempat nanya pas mau berangkat sore ke Lovina, kata Dia aman gak Dia berangkat jam segini ke Lovina, sedangkan dari foto yang saya terima pas nya satu dari fotonya saya lihat persis mukanya," terangnya. ang/ari
Komentar