Pameran Industri dan Kerajinan Tonjolkan Edukasi, Promosi dan Penjualan
Minggu, 13 Agustus 2017
00:00 WITA
Jembrana
3428 Pengunjung
suaradewata.com
Jembrana, suaradewata.com - Pameran Industri dan Kerajinan, Fashion Show dan Festival Kuliner ke 13 dibuka sabtu (12/8) malam oleh Bupati Jembrana I Putu Artha. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Edukasi, Promosi dan Penjualan lebih di tonjolkan dan dijadikan tema pada event yang digelar hingga 20 Agustus di Parkir Belakang Kantor Bupati Jembrana. Turut hadir, Wabup Kembang Hartawan, Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa, anggota Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri Negara dan Kepala-kepala OPD Pemkab Jembrana serta ribuan masyarakat.
Kepala Dinas Koperindag Jembrana Made Gde Budiartha mengatakan Tema Edukasi, Promosi, dan Penjualan adalah memadukan konsep tersebut menjadi dalam sebuah satu kesatuan sistem untuk memajukan produk-produk UMKM Jembrana khususnya kerajinan, industri, olahan pangan dan kuliner. Pada event kali ini Pemkab menyediakan 113 stand dengan 80 stand kerajinan dan industri, 25 stand produk olahan pangan dan kuliner, dan 8 stand OPD/Instansi/BUMN/Swasta. “Secara khusus juga kami sediakan stand edukasi kuliner pembuatan kue tradisional Jembrana seperti Bendu, stand edukasi tenun Jembrana masing-masing satu stand,” Katanya
Lebih lanjut, Budiartha mengatakan, proses edukasi sangatlah penting, sehingga pelanggan, para konsumen dapat memahami proses pembuatan produk tersebut. Mulai pengenalan bahan baku, cara memperoleh bahan baku, proses, peralatan, teknik pembuatan, seni serta sentuhan-sentuhan kearifan budaya lokal. Disamping itu proses edukasi ini juga dimaksudkan mengenalkan generasi muda kita, terhadap makanan-makanan khas lokal Jembrana yang sudah hampir jarang mereka kenal dan mereka nikmati. Bahkan namanya saja, mereka tidak pernah dengar. Sehingga proses edukasi ini juga sebagai salah satu cara mengenalkan.
Disisi lain setelah dilakukan edukasi, maka promosi menjadi hal yang penting, berbagai cara sudah dilakukan dalam mempromosikan UMKM Jembrana baik di Bali bahkan hingga luar negeri seperti INACRAF, APKASI, DEKRANAS, bahkan ke luar negeri seperti Handmade Korea 2017 beberapa waktu lalu. Diharapkan dengan memberikan kesempatan seperti itu, dapat menambah wawasan, pengalaman serta pengetahuan para pengerajin berkaitan dengan produk, kemasan, dan pemasaran. Sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran.
Dinamika promosi melalui berbagai media harus menjadi perhatian karena perkembangan model dan trend pasar sangatlah cepat. Sebagai contoh saat ini promosi kain lebih condong melalui media fashion sehingga memiliki daya tawar serta nilai jual tinggi. Artha berharap proses penjualan pada pemeran ini tidak semata – mata sebagai transaksi dan mencari keuntungan, melainkan yang lebih penting adalah terjadi komunikasi dan jejaring pemasaran. Karena itu lebih penting adalah transaksi – transaksi lebih besar dan berkelanjutan setelah pameran ini.
Sementara, Wabup Kembang Hartawan mengatakan Pameran Industri dan Kerajinan, Fashion Show dan Festival Kuliner ke 13 tidak hanya menyajikan sebuah produk namun menyajikan inovasi terkini dari para pengerajin UMKM kita di Jembrana. Kembang berharap melalui event ini mereka bisa dikenal lebih luas di masyarakat, tidak hanya di Jembrana namun juga luar Jembrana. “Saya berharap masyarakat juga hadir disini tumpah ruah meramaikan event ini sehingga tahu potensi UMKM Jembrana. Melalui event ini kita tunjukkan kecintaan kita terhadap Jembrana dengan membeli dan mengkonsumsi produk-roduk buatan Jembrana“ katanya.dep/aga
Komentar