Data BPS : Kemiskinan di Tabanan Terendah Nomor 4
Jumat, 11 Agustus 2017
00:00 WITA
Tabanan
4272 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com - Angka kemiskinan di Kabupaten Tabanan saat ini sudah mulai menurun dan menempati kemiskinan terendah nomor 4 di Bali. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tabanan Indra Susilo mengungkapkan bahwa angka kemiskinan untuk Kabupaten Tabanan sampai tahun 2016 alami penurunan. Penurunan itu tercatat sesuai data di BPS Tabanan dengan angka 5,00 persen pada tahun 2016. Apabila dibandingkan pada tahun 2015, untuk angka kemiskinannya tercatat mencapai 5,52 persen.
"Tabanan terendah kemiskinannya nomor 4 di Bali, cenderung menurun dari tahun 2015 sampai 2016, untuk tahun 2017 lagi proses di lapangan," ucap Indra kepada media suaradewata.com, Jumat, (11/08/2017).
Baca : Tekan Penggangguran, Disnaker Beri Pelatihan Gratis dan Carikan Lowongan
Dia menerangkan, untuk data kemiskinan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2015 berjumlah 24.500 jiwa, sedangkan pada tahun 2016 berjumlah 21.900 jiwa. Dirinya menduga, puluhan ribu jiwa warga Tabanan yang miskin disebabkan banyak faktor. Seperti pendidikannya rendah, tingkat kesehatannya yang kurang dan penghasilannya tidak diimbangi dengan kebutuhan pokok kehidupannya sehari-hari.
"Saya menduga orang miskin didominasikan di sektor pertanian, nelayan dan buruh serabutan, cendrung lebih miskin dibandingkan yang bekerja di sektor lain," terangnya.
Untuk itu, perlu ada kebijakan dari Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para petani, nelayan dan buruh serabutan (tidak punya skill) untuk mengentaskan kemiskinan. Selain itu, peran dari masyarakat juga diperlukan untuk ikut peduli kepada warga kurang mampu disekitarnya. Seperti adanya keringanan atau kebijakan dari lingkungan kepada warga kurang mampu dalam mengentaskan kemiskinan atas kesepakatan bersama. Dan juga untuk bantuan-bantuan dari Pemerintah seperti beras gratis, agar diberikan full kepada warga miskin yang memang membutuhkan beras tersebut.
"Selain itu, saya menduga faktor kesehatan juga berpengaruh pada warga yang miskin, karena orang miskin cendrung tingkat kesehatannya rendah, karena tidak kemampauan Dia untuk berobat, jadi perlunya dari Pemerintah memberikan pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan gratis kepada orang yang kurang mampu," ucapnya. ang/ari
Komentar