Warga Gelagah Linggah Geram, DPT Jebol Tak Kunjung Diperbaiki Rekanan
Kamis, 27 Juli 2017
00:00 WITA
Bangli
3193 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com – Warga Desa Pakraman Gelagah Linggah, Desa Kintamani benar-benar dibuat geram oleh ulah oknum rekanan. Pemicunya, proyek DPT yang terletak di sebelah barat Pura Dalem setempat untuk memperluas areal parkir, tidak kunjung diperbaiki pasca jebol bulan Desember 2016 lalu. Terlebih, ketika jebolnya proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan. Tindak lanjut dari itu,polisi juga mulai akan turun untuk menelusuri persoalan tersebut.
Hal ini disampaikan, Bendesa Pakraman Gelagah Linggah I Wayan Sumadi saat ditemui awak media, Kamis (27/07/2017). "Kami telah lama menunggu tanpa kepastian, kapan proyek DPT itu bakal diperbaiki oleh rekanan," ungkap Wayan Sumadi didampingi sejumlah warga setempat. Diceritakan, pasca proyek tersebut jebol, sejatinya pihak rekanan sudah sempat menyatakan akan menanggung konsekuensi atas jebolnya proyek senderan yang diperkirakan senilai Rp 100 juta lebih itu. Namun, begitu ada bencana alam yang melanda Bangli, khususnya di Kintamani bulan Pebruari lalu, oknum rekanan yang disebut-sebut mantan anggota dewan ini, justru berkilah kalau jebolnya senderan akibat bencana alam. Akibatnya, kelanjutan rencana perbaikan tersebut tidak jelas juntrungnya.
Padahal, jelas Sumadi, sejatinya pihak desa juga telah mau mengalah dengan membelikan besi dan semen. Namun, pihak rekanan tak kunjung melakukan perbaikan. "Hingga sekarang proyek tersebut mangkrak, kita kini hanya bisa menunggu kapan rekanan mau melakukan perbaikan," sesalnya. Tindak lanjut dari itu, pihaknya mengaku telah menghadap Sekretaris Dinas PU Bangli. Disampaikan, sesuai hitung-hitungannya proyek saat jebol masih dalam tahap pemeliharaan sehingga semestinya menjadi tanggungjawab rekanan untuk melakukan perbaikan.
Saat itu, pihak PU bakal menindak lanjuti dengan berkoordinasi dengan rekanan. Namun hampir 7 bulan jebol, belum ada tanda-tanda bakal dilakukan perbaikan. "Rekanan hanya sempat turun saat ada pemberitaan di media dulu. Kita harap Dinas PU mau mempasilitasi perbaikan DPT tersebut,"pintanya. Diceritakan kembali Sumadi, sejatinya sejak awal pengerjaan DPT itu sudah bobrok. Pasalnya, baru setinggi 5 meter pasangan sudah sempat ambruk lantaran diduga kualitasnya rendah, ditambah tidak menggunakan besi untuk pondasi.
Disinggung soal perbaikan kalau diserahkan ke Desa Pakraman, pihaknya ingin prosedurnya harus jelas. Siapa yang menyerahkan dan siapa yang menerima. Kalau soal perbaikan, warganya tentu siap, apalagi DPT sangat vital untuk memperluas lahan parkir. " Kalau sesuai aturan kami yang harus melakukan perbaikan tentu akan kami lakukan,” pungkasnya.
Disisi lain, KBO Reskrim Polres Bangli Iptu Sang Ketut Mariasa saat dikonfirmasi awak media, mengaku sudah mulai mengendus adanya persoalan tersebut. Tindak lanjut dari itu, piahknya mengaku segera akan membentuk tim untuk mengumpulkan informasi terkait adanya keluhan warga berkaitan DPT jebol itu. "Tim segera akan siap turun untuk menelusuri adanya keluhan warga,"jelasnya. ard/ari
Komentar