PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Bawa Pithon dan Biawak, Dua Pemuda Diamankan di Gilimanuk

Selasa, 25 Juli 2017

00:00 WITA

Jembrana

3855 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com - Jajaran Polsek Kawasan laut Gilimanuk mengamankan dua orang pemuda yang merupakan buruh proyek di Denpasar. Pasalnya, kedua pemuda masing-masing Moch. Zainuri (28) dan Fathorohman (20) asal Desa Krasak Kabupaten Jember, Jawa Timur membawa dua ekor ular pithon dan seekor biawak tanpa dilengkapai dokumen lengkap.

Dari informasi yang dihimpun, senin (24/7) saat petugas yang berjaga melakukan pemeriksaan di pintu masuk bali sekitar pukul 03.30 wita, petugas melakukan pemeriksaan terhadap dua orang pemuda yang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam Nopol. P 3896 KK dengan membawa kardus. Saat diperiksa, ternyata kardus tersebut berisi dua ekor ular pithon jenis bodo dengan panjang dua meter dan satu setengah meter dan seekor biawak. Setelah petugas menanyakan dokumen hewan tersebut, keduanya tidak bisa menunjukan sehingga diamankan di Mapolsek kawasan laut Gilimanuk untuk proses lebih lanjut.

Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Anak Agung Gede Arka seijin Kapolres Jembrana saat dikomfirmasi membenarkan pihaknya menganamakan dua ekor ular pithon langka dan dilindungi serta biawak ini tanpa dilengkapi dokumen atau surat ijin apapun. Guna proses lebih lanjut hewan ini akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Denpasar “Ya benar, saat anggota melakukan pemeriksaan pintu masuk bali telah menemukan dan mengamankan dua ekor ular phiton bodo yang dilindungi tanpa dilengkapi surat dari karantina dan KSDA. Serta seekor biawak yang dibawa moch zainuri asal Jawa yang akan mencari kerja di Denpasar,” katanya

Sementara disisi lain, Moch Zainuri pemilik ular langka dan biawak yang diamankan ini mengaku mendapatkan ular serta biawa tersebut disungai belakang rumahnya sekitar setahun lalu. “Dapat dibelakang rumah pak. Saya tidak tau kalau ini dilindungi,” katanya.dep/dev


Komentar

Berita Terbaru

\