Pura Luhur Lempuyang Diserbu Sampah Plastik
Senin, 24 Juli 2017
00:00 WITA
Karangasem
3908 Pengunjung

suaradewata.com
Karangasem, suaradewata.com Adanya pencemaran sampah plastik di sekitar areal perbukitan Pura Luhur Lempuyang, Kecamatan Abang, Karangasem mulai dikecam oleh Pimpinan Daerah KMHDI Bali bersama PC KMHDI Karangasem. Melihat kondisi itu, membuat KMHDI, Sabtu (22/7) lalu bergotong royong bersama Pemkab Karangasem dan siswa SMA/SMK, hingga KNPI Karangasem dengan menggelar Gerakan Bersih Sampah Plastik (GEBER PASTI) KMHDI Tahun 2017.
Ratusan pemuda yang tergabung di organisasi nasional mahasiswa Hindu di Provinsi Bali yang dipimpin oleh I Ketut Bagus Arjana Wira Putra, menyebutkan gerakan bersih sampah plastik ini adalah praktek dari ajaran Bhuta Yadnya secara nyata. Sehingga sifat-sifat buruk yang dilakukan manusia dengan cara mencemari sampah plastik di Pura Lempuyang akan dibersihkan melalui obat GEBER PASTI.
“kalau kita berfikir masa depan lingkungan dan manusia, maka tidak ada sampah plastik yang menghiasi perbukitan Lempuyang, maka dari itu KMHDI Bali mengecam oknum tertentu yang dengan sengaja membuang sampah plastik di areal perbukitan hijau di Pura Lempuyang Luhur,” katanya.
Ia juga menilai, kalau sampah plastik itu dibiarkan maka kesuburan tanah akan terancam dan air tanah juga bisa tercemari. Untuk itu, ia mengajak kepada umat Hindu dan pengunjung wisatawan agar tidak membuang sampah plastik secara sembarangan di lingkungan Pura Lempuyang.
Disisi lain, Ketua PC KMHDI Karangasem I Gusti Putu Kirana Dana menjelaskan dari kegiatan bersih sampah plastik itu, baru satu truck sampah plastik yang berhasil dikumpulkan dengan memakan waktu 5 jam. Ia juga tidak memungkiri, gerakan bersih sampah plastik ini belum semuanya bisa dikatakan bersih. Karena masih ada beberapa sampah plastik di sekitar Pura Lempuyang Luhur yang berserakan.
“Kalau kita catat sampah plastik di areal Pura Lempuyang memiliki jenis yang berbeda, mulai dari kulit permen, kacang, roti, kantong plastik, sandal jepit, dan yang paling banyak itu sampah plastik dari botol minuman,” jelasnya.
Sebagai solusi, KMHDI Bali berharap Pemerintah bisa memberikan tenaga dan prasarana kebersihan dengan jumlah yang memadai.
Apalagi, keberadaan Pura Lempuyang Luhur bukan saja sebagai tempat persembahyangan umat Hindu, namun sudah berkembang fungsinya sebagai destinasi wisata dunia dengan memberikan pemandangan bukit yang indah serta sebagai kegiatan wisata tracking.
“Jangan sampai kualitas kunjungan wisatawan turun dan lingkungan hijau hilang akibat sampah plastik,” pungkas Ketua PD KMHDI Bali, I Ketut Putra.
Komentar