Organisasi Kemahasiswaan Nasional Sampaikan Aspirasi Kepada Kemsetneg RI
Kamis, 01 Juni 2017
00:00 WITA
Nasional
3312 Pengunjung
suaradewata.com
Opini, suaradewata.com - Menjelang peringatan hari lahirnya Pancasila 01 Juni 2017 beberapa organisasi kemahasiswaan nasional yang terdiri dari PB-GMNI, PP-PMKRI, PP-KMHDI, PP-GMKI, dan PP-HIKMAHBUDHI melakukan pertemuan terbuka dengan Menteri Sekretariat Negara RI Prof. Dr. Pratikno M.Soc.Sc (31/05) di Gedung Kementrian Sekretariat Negara RI.
Pertemuan yang berlangsung kurang lebih selama 2 jam ini diawali degan buka puasa bersama dan diisi penyampaian aspirasi mahasiswa Indonesia terkait kondisi kebangsaan saat ini khususnya ideologi bangsa Pancasila dan keutuhan NKRI.
"Pertemuan hari ini adalah bentuk komitmen kami sebagai mahasiswa Indonesia dalam menjaga keutuhan Pancasila dan NKRI" ungkap Putu Wiratnaya yang merupakan Presidium PP-KMHDI.
Mengangkat momen hari lahirnya Pancasila, pertemuan ini juga digagas dari kekhawatiran atas munculnya kelompok-kelompok anti Pancasila yang dapat memicu perpecahan ditengah keberagaman Indonesia. Sehingga peringatan hari lahirnya Pancasila dapat menjadi momentum penguatan kembali falsafah Pancasila.
“Sebagai organisasi mahasiswa kami juga merasa resah dengan keberadaan organisasi-organisasi anti Pancasila, sehingga pemerintah perlu mengambil langkah strategis dengan menguatkan konstitusi negara dalam menjaring musuh-musuh Pancasila ini” sambung Wiratnaya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pratikno mengungkapkan bahwa pemerintah sudah memiliki komitmen yang kuat untuk menegakan konstitusi setegak-tegaknya. Selain itu ia juga menghimbau kepada organisasi kemahasiswaan nasional ini untuk kembali menguatkan basis masa nasionalis.
“Organisasi seperti ini harus segera kembali melakukan penguatan basis di kampus, menanamkan pemahaman-pemahaman nasionalis kepada mahasiswa agar dapat melahirkan pemimpin negarawan nantinya”ungkapnya.
Tindakan radikalisme selalu akan berakhir pada kehancuran, sehingga peringatan hari lahirnya Pancasila adalah kembalinya seluruh lapisan masyrakat Indonesia membalikan paham-paham radiklais menjadi paham nasionalis.
Komentar