PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tradisi Megoak-Goakan Pemuda Desa Panji

Rabu, 29 Maret 2017

00:00 WITA

Buleleng

6498 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com - Usai perayaan Hari Raya Nyepi atau lebih dikenal Ngembak Geni, di Buleleng memiliki banyak tradisi yang masih tetap lestari hingga saat ini. Tradisi yang paling menjadi perhatian, yakni Tradisi Permainan Megoak-goakan. Hingga saat ini, tradisi ini masih tetap dilakoni masyarakat Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Ini terlihat pada Rabu (29/3/2017) sore hari, dimana puluhan pemuda Desa Panji, baik itu laki-laki maupun perempuan, melakukan permainan megoak-goakan di tanah lapang wilayah Desa setempat. Permainan ini sering dilakukan mereka, usai Nyepi berlangsung.

Mereka membentuk barisan memanjang membentuk formasi "ular-ularan", di atas tanah lapang yang telah dibasahi, dengan lumpur. Usai membentuk ular-ularan, mereka berlari sembari memegang erat pinggang satu sama lain dari peserta yang ada di depannya, tujuannya agar tidak terputus selama mengitari tanah lapang yang becek.

Ada juga seorang pemain yang menjadi kepala ular, berusaha mengejar dan menangkap pesertan lainnya yang menjadi ekor dari ular itu. Tidak mudah menangkap ekor ular itu, karena pemain yang ada di barisan belakang berusaha menghindari tangkapan kepala ular.

Tidak jarang para pemain itu terpeleset dan jatuh karena berlari di atas tanah becek yang licin. Jika sudah demikian, permainan harus diulang karena barisan terputus.

Permainan goak-goakan ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Buleleng. Sehingga, permainan ini sudah dimainkan secara turun termurun sejak zaman Kerajaan Buleleng.

"Permainan ini sudah lama kok, dalam permainan ini jika kepala ular itu berhasil menangkap ekornya, maka permainan ini dianggap selesai. Kemudian, mereka mengulangi permainan ini secara berulang-ulang kali, sampai mereka puas," ujar salah seorang warga Desa setempat yang menyaksikan permainan ini, Gusti Adi.

Permainan Megoak-goakan ini merupakan permainan yang telah menjadi tradisi dan dimainkan sehari setelah Hari Raya Nyepi. Sebelum mulai memainkannya, para pemuda memohon keselamatan kepada Tuhan, agar permainan ini bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan. rik/adi/ari


Komentar

Berita Terbaru

\