PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sempat Diduga Gantung Diri, Ternyata Dibunuh Suaminya Sendiri

Senin, 27 Februari 2017

00:00 WITA

Bangli

7465 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Kasus menggegerkan terjadi di wilayah Hukum Polsek Bangli. Pasalnya, kasus ini awalnya sempat diduga korban bunuh diri dengan cara gantung diri. Namun ternyata dari hasil penyelidikan polisi, terungkap Ni Wayan Lenyod (44) warga Desa Landih, Bangli, ternyata korban pembunuhan. Tragisnya, pelaku pembunuhan sadis tersebut dilakukan oleh suaminya sendiri, I Ketut Redin (50). Pelaku  nekad membunuh korban, lantaran dimintai uang Rp 200 ribu. Namun, karena tidak mempunyai uang sejumlah itu, pelaku marah kemudian mencekik istrinya. Setelah sang istri lemas, pelaku merekayasa seolah-olah istrinya bunuh diri dengan jalan gantung diri di pohon kopi yang berada di kebunnya. 

Sesuai informasi yang dihimpun dilapangan, kasus suami bunuh istri tersebut terjadi pada hari Senin (27/02/2017) sekitar pukul 08.00 wita. Sebelum kejadian,  keduanya sempat ngayah serangkaian upacara ngaben massal yang akan dilakukan  di banjar Landih. Namun saat itu, pasutri ini sempat cekcok gara-gara masalah uang Rp 200 ribu. 

Kapolsek Bangli, Kompol Dewa Gede Mahaputra didampingi Kasatreskrim Polres Bangli AKP Deni Setiawan seizin Kapolres AKBP Danang Beny Kusprihandono, saat dikonfirmasi membenarkan kasus tersebut. Disampaikan, awalnya tewasnya korban memang sempat  diduga korban bunuh diri.  Namun, setelah dilakukan pra rekontruksi pihaknya  melihat banyak ada kejanggalan di lokasi. 

Selain itu, jenazah korban saat dilakukan pemeriksaan medis, juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda seperti orang bunuh diri dengan cara gantung diri seperti pada umumnya. “Saat diperiksa, lidah korban tidak menjulur seperti pada korban gantung diri pada umumnya. Selain itu, saat dilakukan pra rekontruksi banyak kejanggalann yang kita temukan di lokasi,” ungkap Kapolsek Kompol. Dewa Gede Mahaputra. 

Lanjut dia, kecurigaan polisi bertambah kuat, pasalnya pohon kopi TKP korban ditemukan tergantung batangnya sangat kecil sehingga tidak memungkinkan seseorang tergantung disana karena kakinya bisa menyentuh tanah. Karena kejanggalan itu, suami korban yang pertama kali mengaku menemukan korban dibawa petugas ke Polsek Kota Bangli untuk dimintai keterangan. “Hasil interogasi terhadap pelaku, akhirnya yang bersangkutan dengan terus terang mengakui telah membunuh istrinya,” jelasnya. 

Disebutkan, korban tega menghabisi istrinya hanya lantaran persoalan sepele. Pelaku kesal dimintai uang Rp 200 ribu oleh korban. Sesuai pengakuan pelaku, istrinya dicekik dua kali. Pertama korban dicekik di rumah namun berhasil melepaskan diri dan kabur ke arah ladangnya. Selanjutnya pelaku mengejar korban kemudian kembali dicekik hingga lemas. Takut  ulahnya diketahui oleh keluarga, pelaku berupaya menghilangkan jejak dengan menjerat leher pelaku dengan menggunakan selendang.  “Istrinya kemudian dijerat dan digantung di pohon kopi, sehingga seolah-olah bunuh diri,” bebernya. 

Tidak hanya itu, untuk menutupi perbuatannya, pelaku sempat melakukan upaya pencarian bersama anaknya. Saat berhasil menemukan tubuh istrinya lalu diturunkan dan disandarkan ke pohon sengon. Selanjutnya kasus tersebut dilaporkan ke Polsek Bangli karena gantung diri. “Pelaku masih kita terus mintai keterangan untuk pendalaman kasus. Sementara untuk memastikan penyebab korban meninggal, saat ini jenazahnya telah kita kirim ke RSUP Sanglah untuk dimintai otopsi,” pungkasnya. ard/ari


Komentar

Berita Terbaru

\