PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tenggak Insektisida, Sekeluarga Ditemukan Tewas

Kamis, 23 Februari 2017

00:00 WITA

Buleleng

4390 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com – Diduga akibat himpitan masalah ekonomi keluarga, Kadek Artaya (32), warga Banjar Dinas Jero Kute, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula pun ditemukan tewas bersama anak serta istrinya. Menurut keterangan Kapolsek Tejakula, AKP Putu Mangku Yasa, kejadian diperkirakan berlangsung sekitar pukul 05.00 Wita, Kamis (23/2).

“Ada beberapa saksi yang sudah kami mintai keterangan terkait dengan kejadian tewasnya warga di Desa Bondalem. Sudah dilakukan pemeriksaan fisik keempat korban dan tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh mereka,” ujar Mangku Yasa usai menerima laporan anggotanya.

Berdasarkan keterangan saksi Made Suardana (58) yang tak lain merupakan orang tua kandung korban Artaya, ia awalnya hendak ke pasar bersama istrinya yakni saksi Ketut Suartika (44) sekitar pukul 03.00 Wita dini hari. Korban Artaya beserta istri dan dua orang anaknya masih terlihat tidur satu ranjang di kamar bagian timur dengan kondisi lampu menyala.

Namun, sekembalinya dari pasar sekitar pukul 05.30 Wita ia sudah tidak lagi mendapati keempat anak beranak tersebut di tempat tidur semula. Kecurigaan pun muncul setelah mencium bau zat kimia yang biasa digunakan untuk menyemprot serangga. Terlebih, bau insektisida itu muncul dari kamar lain sebelah utara dengan posisi pintu terkunci dari dalam.

Kecurigaan Suardana akhirnya terjawab setelah berhasil mendobrak pintu kamar dan melihat keempat korban sudah terbaring di satu ranjang dengan kondisi mulut mengeluarkan busa. Namun sayang, Suardana yang sempat mencoba menyelamatkan dengan meminumkan air kelapa ternyata terlambat. Pasalnya, keempat korban sudah tidak bernyawa setelah meminum cairan racun serangga.

Selain Artaya, korban meninggal lain yakni Kadek Suciani (27) yang merupakan istrinya, serta dua anaknya masing-masing Putu Wahyu Adi Saputra (7) dan Kadek Dwi Cahya Putri  yang masih berusia tiga tahun.

Menurut penuturan sejumlah tetangga korban, keluarga korban Artaya memang dikenal sakit-sakitan. Istrinya yakni Suciani baru beberapa bulan keluar dari rumah sakit setelah lama diopname dan tak kunjung sembuh.

Derita keluarga Artaya pun tak terhenti setelah Suciani keluar dari RSUD Kabupaten Buleleng. Karena setelah Suciani keluar, putranya yakni Wahyu Adi Saputra menyusul harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Buleleng akibat mengalami batuk tak kunjung sembuh.

Artaya pun diketahui bekerja sebagai buruh serabutan dan tidak memiliki penghasilan tetap. Sehingga, ketika istrinya opname, ia harus meminjam uang untuk kesembuhan istri dan anak-anaknya. Sumber lain yang merupakan teman sejawat korban pun sempat diceritakan kondisi keluarga Artaya saat datang meminjam dana untuk pengobatan istrinya selama perawatan di rumah sakit.

Hal senada dikatakan mantan Perbekel Desa Bondalem, Gede Ngurah Sadu yang mengamini kondisi istri dan anak Artaya sakit-sakitan. Bahkan, sebelum ditemukan tewas menenggak racun serangga pun diketahui bahwa Artaya dalam kondisi sakit.

“Sempat dibawa ke tempat bidan di Desa Pacung pakai mobil. Tapi sebelumnya sudah dicoba untuk meminumkan air kelapa muda. Tapi ternyata nyawa keempatnya sudah tidak bisa diselamatkan lagi,” ungkap Sadu.

Dari dugaan sementara, racun serangga tersebut diminum dengan dicampurkan minuman bersoda. Pasalnya selain ditemukan satu buah gelas untuk mencampur, juga ditemukan dua botol minuman soda yang isinya sudah dipergunakan.

Keempat tubuh keluarga malang itu akhirnya dibawa pulang ke rumah asal orang tuanya yang terletak di Banjar Kaje Kangin, Desa Bondalem, untuk disemayamkan. rix/adi/ari


Komentar

Berita Terbaru

\