PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Gelombang Tinggi Landa Perairan Selat Lombok, Penyebrangan Kapal Cepat Ditutup Sementara

Jumat, 10 Februari 2017

00:00 WITA

Karangasem

4614 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Karangasem, suaradewata.com -Gelombang tinggi dan angin kencang di tengah perairan Selat Lombok mulai mengganggu aktifitas pelayaran dari Pelabuhan Padang Bai menuju ke Pelabuhan Lembar, maupun Gili Trawangan Lombok-NTB. Bahkan tinggi gelombang di perempatan (Daerah titik pertemuan arus laut Utara dan Selatan,red) sempat mencapai empat meter sehingga pihak Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padang Bai terpaksa menutup seluruh aktifitas pelayaran kapal cepat dari Dermaga Rakyat Padang Bai menuju Gili Trawangan, Lombok.

“Karena tinggi gelombang ditengah sampai empat meter, jadi untuk sementara kita lakukan penundaan penyebrangan kapal cepat dari dermaga rakyat Padang Bai menuju Gili Trawangan dari Tanggal 7 Februari,” sebut Djumari, Kasubsi Keselamatan Berlayar, Patroli dan Penyidikan KSOP Padang Bai, Jumat (10/2/2017).

Namun berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Kantor BMKG wilayah III Denpasar dimana ketinggian gelombang pada hari Sabtu (11/2/2017) berkisar pada ketinggian 0.5-1.25 meter, kemungkinan pihaknya akan membuka kembali penyebrangan kapal cepat pada pagi hari saja. “Selain laporan cuaca tadi, kami juga mendapatkan informasi dari Gili Trawangan jika penyebrangan akan dibuka kembali menyusul cuaca mulai membaik,” tandasnya.

Sementara itu, dari pantauan suaradewata.com, aktifitas penyebrangan Ferry di Pelabuhan Padang Bai, memang masih berlangsung normal. Hanya saja beberapa petugas PT ASDP Padang Bai menyebutkan jika ketinggian gelombang ditengah perairan menyebabkan terjadinya keterlambatan kedatangan kapal. Pasalnya Nahkoda harus berlayar menghindari gelombang tinggi sehingga waktu tempuhnya dari normalnya empat jam menjadi lima sampai enam jam.

“Kalau untuk Ferry masih aman, dan sama sekali tidak ada penundaan penyebrangan. Kita akan terus pantau perkembangan cuaca dari komunikasi dengan nahkoda kapal lewat pesawat radio,” pungkasnya, sembari menyebutkan jumlah trip perharu masih normal yakni 24 trip.nov/aga


Komentar

Berita Terbaru

\