Air Bah Terjang Seraya Tengah, Seorang Guru SMP Tewas Terseret Banjir
Senin, 23 Januari 2017
00:00 WITA
Karangasem
6314 Pengunjung
suaradewata.com
Karangasem, suaradewata.com - Banjir yang menerjang wilayah Desa Seraya Tengah, menelan korban jiwa. I Ketut Mertha (50) salah seorang guru SMP Negeri 6 Seraya, tewas terseret air bah yang menerjang Dusun Blubuh, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Senin (23/1/2017) siang. Berdasarkan informasi yang dihimpun suaradewata.com di lokasi kejadian, banjir atau air bah itu mulai terjadi sejak pukul 10.00 Wita.
Saat itu korban Ketut Mertha barus saja selesai mengajar di sekolahnya, korban saat itu langsung meninggalkan sekolah dengan maksud menjenguk temannya yang sedang sakit. Setiba di lokasi kejadian tepatnya di aliran sungai Tukat Tibu Dalem yang melintasi akses jalan provinsi yang menghubungkan Obyek Wisata Taman Ujung dengan Pantai Amed, tepatnya di Banjar Blubuh, korban langsung menerobos derasnya banjir yang ketinggiannya hampir mencapai satu meter tersebut.
“Sebelumnya sudah ada warga yang mengingatkan agar korban tidak menerobos banjir, tapi korban tidak menghiraukan. Nah ditengah-tengah korban terjatuh dan terseret banjir,” kata salah serorang warga setempat di lokasi kejadian. Saat itu memang tidak ada satu pun warga maupun pemakai jalan yang berani menerobos banjir, mereka lebih memilih berhenti dan menunggu hingga air surut.
Nah saat itu korban yang terjatuh bukannya melompat menyelamatkan diri, namun sebaliknya korban berusaha menyelamatkan motor Honda Vario miliknya sebelum akhirnya korban pun ikut terseret banjir bersama motor kesayangannya tersebut. “Waktu itu warga yang melihat langsung melompat menerjang banjir untuk menyelamatkan korban, namun karena derasnya banjir korban keburu terseret banjir,” kata I Nyoman Suardana, Perbekel Seraya Tengah, kepada wartawan di lokasi kejadian.
Korban bersama motornya terseret dan terjun kedalam jeram sungai setinggi delapan meter. Warga sekitar langsung bergerak mencari korban kebawah dan berharap nyawa korban masih bisa diselamatkan. “Korban terjepit diantara sela batu besar dengan posisi kepala dibawah, saya dan warga lainnya sudah beruusaha menarik korban sekuat tenaga. Begitu berhasil ditarik dan diangkat, korban sudah meninggal dunia,” kata I Ketut Dara, salah satu saksi mata yang ikut menolong korban.
Tim SAR bersama warga berhasil mengevakuasi tubuh korban keatas untuk selanjutnya mayat korban dibawa ke kamar mayat RSUD Karangasem untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ini merupakan kejadian untuk yang kedua kalinya, beberapa waktu air bah yang terjadi di Tukad Perit juga memakan dua korban jiwa, yakni murid SMP yang juga berusaha menerobos banjir saat pulang sekolah. Dan kali ini seorang guru yang menjadi korban derasnya aliran sungai tanpa jembatan di Tukad Tibu Dalem.
“Ini sudah kedua kalinya ada warga yang tewas terseret banjir! Kami memohon kepada Pemprov Bali untuk membangun jembatan di empat sungai di desa kami. Dulu sudah berulang kali diusulkan tapi belum ada tanggapan. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi,” ucap Nyoman Suardana. nov/ari
Komentar