Ternak Warga Diracun dan Ditebas Orang Tak Dikenal
Jumat, 20 Januari 2017
00:00 WITA
Bangli
3952 Pengunjung
Ilustrasi
Bangli, suaradewata.com – Ketenangan warga dusun Penarukan, Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli benar-benar terusik. Pasalnya, sejumlah sapi peliharaan warga tewas dengan cara tidak wajar diduga akibat diracun. Selain itu, ternak berupa babi peliharaan milik warga lainnya, justru ditebas orang tak dikenal. Akibatnya, warga pun dibuat resah dan geram oleh ulah pelaku yang masih misterius tersebut.
Sesuai informasi yang dihimpun dilapangan, keresahan warga ini terjadi setelah dua ekor sapi milik Jro Mangku Puspa warga setempat, tewas secara misterius. Kedua ekor sapi itu, ditemukan mati di kandang dalam kondisi mulut mengeluarkan busa, Jumat (20/1/2017) pagi. Diduga sapi itu tewas, akibat diracun oleh orang yang tak dikenal. “Saat ditemukan pemiliknya, kondisi sapinya sudah mati dikandang dengan mulut mengeluarkan busa seperti kena racun,” ungkap salah seoarang warga setempat.
Oleh pemilik, selanjutnya bangkai sapi tersebut langsung dikubur. Akibat kejadian tersebut, ditaksir kerugian yang diderita korban mencapai 30 juta.Nasib yang hampir sama juga dialami oleh Nang Roni asal Dusun Penarukan. Dimana, dua ekor babinya justru menjadi korban penebasan dengan senjata tajam oleh pelaku yang juga tak dikenal. Salah satu ekor babi tersebut, mengalami luka pada bagian perut dan satu ekor babi lainnya luka pada kaki serta sejumlah bagian tubuhnya yang lain. Untuk menghindari resiko kematian, kedua ekor babi yang ditaksir seharga jutaan rupiah tersebut, langsung dipotong oleh pemiliknya.
Secara terpisah, Kapolsek Tembuku AKP Made Adi Suryawan saat dikonfirmasi terkait adanya kasus kematian ternak secara misterius tersebut, mengakui kebenaran kabar tersebut. “Saat ini anggota kita masih turun ke lokasi untuk memastikan kejadian tersebut,” ungkapnya.
Hanya saja, pihaknya mengaku kesulitan memastikan hal tersbeut lantaran bangkai sapi yang diduga diracun tersebut telah dikubur oleh pemiliknya. Sementara ternak babi yang diduga ditebas, justru telah dipotong pemiliknya. “Laporan resmi memang belum ada. Tapi karena kasus ini sudah menyebabkan keresahan warga, kita akan berupaya melakukan penyelidikan, “ sebutnya.
Sekedar diketahui, sesuai informasi masyakat setempat, kasus serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu. Dimana, sejumlah ternak warga ditemukan telah mati dengan gejala-gejala yang sama. Hanya saja, masyarakat justru enggan melaporkan kasus tersebut ke polisi. ard/ari
Komentar