Cuaca Buruk, Petani Bangli Menjerit
Rabu, 18 Januari 2017
00:00 WITA
Bangli
3706 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com - Dampak cuaca buruk telah mengakibatkan para petani di kawasan kaldera Gunung Batur, tepatnya diwilayah desa Songan, Kintamani, Bangli menjerit. Pemicunya, lantaran sebagian besar hasil produksi pertanian seperti cabe dan tomat jeblok hingga lima puluh persen lebih. Kondisi ini, diperparah dengan semakin ganasnya berbagai serangan penyakit pada tanaman mereka.
Salah seoarang petani setempat, Komang Raka (43) saat ditemui dilokasi, Rabu (18/01/2017), menuturkan cuaca buruk yang ditandai tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir telah banyak menyebabkan para petani merugi. “Karena tingginya curah hujan, telah menyebabkan hasil pertanian seperti cabe dan tomat turun hingga 50 persen lebih,” ungkapnya.
Dijelaskan, kalau musim normal, panen cabe untuk hitungan 2.000 pohon bisa mencapai satu ton. “Sekarang hasilnya, paling banyak lima kuintal,” tegasnya. Jebloknya, produksi pertaniannya ini, diakui juga akibat banyaknya serangan berbagai penyakit. Disebutkan, penyakit yang rawan melanda tanaman mereka diantaranya penyakit antrak dan busuk buah. “Kalau sudah terserang penyakit ini, biasanya susah untuk ditanggulangi. Walaupun dilakukan pengobatan, akan menjadi sia-sia karena tingginya curah hujan,” jelasnya.
Sebab, lanjut dia, bila pengobatan dilakukan saat musim penghujan akan menyebaban obat-obatan cepat larut sebelum bisa diserap dengan baik oleh tanaman. Hal yang sama juga diakui, I Gede Ridem (52) petani lainnya. Dijelaskan, meski harga cabe besar dan tomat saat ini terbilang cukup tinggi. Namun karena tingginya tingkat kerontokan yang terjadi menyebabkan petani terancam mengalami kerugian. Padahal, diketahui, harga cabe besar saat ini mencapai 20.000/kg di tingkat petani. Sedangkan harga tomat mencapai Rp.5.000/kg. “Kalau sudah cuacanya begini, walapun harga cabe cukup tinggi. Tetap saja, petani bisa merugi. Pak pok saja sudah untung,” tegasnya, sembari berharap cuaca buruk segera berlalu. Ard/gin
Komentar