Tekan Aksi Premanisme, Owner Kafe di Kuta Jangan Gunakan Tenaga Ormas
Jumat, 13 Januari 2017
00:00 WITA
Denpasar
4467 Pengunjung
suardewata.com
Denpasar,suaradewata.com – Berkaca maraknya kasus pengeroyokan di beberapa kawasan pusat hiburan di wilayah Kuta. Dan yang terbaru adalah kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh security La Favela Bar and Resto di Oberoi, Seminyak, Badung, Bali pada Minggu (8/1/2017), hal ini disikapi serius oleh Polda Bali.
Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaya mengatakan, kedepan pihaknya akan lebih melakukan pembinaan kepada para pemilik usaha di kawasan Kuta dan sekitarnya, agar tenaga security mereka bisa dihire melalui jalur resmi dan bukan ormas.
"Kalau terkait pengamanan pre-entive itu kita kerjasama bersama instansi lain, misalnya dengan PHRI untuk menertibkan disana kemudian dengan desa adat. Dan kita himbau agar para pemilik usaha itu tidak menggunakan ormas ini," ujarnya di Denpasar, Jumat (12/1/2017).
Menurutnya, negara Indonesia tidak boleh dipimpin oleh Ormas. Apalagi jika sampai ada preman yang bisa mengatur negara.
"Betul sekali kita upayakan agar mereka tidak menggunakan security yang bukan ormas, gunakanlah satpam yang ada. Preman jangan sampai mengatur negara atau Polri jangan sampai diatur oleh preman," tandasnya.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo menambahkan, selama ini para pengusaha di wilayah Kuta dan sekitarnya, kenapa sampai menggunakan tenaga Ormas? Karena disinyalir dengan menggunakan ormas mereka merasa aman dan bisa cepat mendapatkan tenaga seorang satpam.
"Kan dia memang ingin jalur yang cepat pengusahanya, sehingga tidak ada kerjasama dengan pihak Polda," ujarnya.
Seharusnya, apabila mengikuti prosedur yang benar, jika satu perusahaan ingin menghire tenaga security maka ikutilah jalur yang resmi, katanya.
"Makanya owner tempat hiburan silahkan mengambil jalur yang resmi dan security ini kan arahnya ke Direktorat Bimas Polda Bali," pintanya.
Agar tidak terjadi lagi peristiwa yang sama, para pengunjung kafe, tempat hiburan, hotel atau apapun itu, baik wisatawan lokal maupun mancanegara pun dihimbau untuk melaporkan ke pihak yang berwajib, jika mengalami peristiwa tindak pidana atau bentuk anarkisme di manapun khususnya di Bali. ids/ari
Komentar