Melihat Aksi Ibu-ibu Menari, Peringati Hari Ibu di Pegesangan
Minggu, 25 Desember 2016
00:00 WITA
Gianyar
4861 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Gelak ketawa dan tepuk tangan yang meriah dari warga Banjar Pegesangan, Gianyar, ketika Ibu-ibu PKK mempertunjukkan kebolehannya menari Bali dan Dance modern, Sabtu (24/12). PKK Banjar Pegesangan mengadakan beragam lomba untuk memperingati hari ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember.
Ditengah kesibukan mengurus rumah tangga dan pekerjaan lainnya, ibu-ibu Banjar Pegesangan yang tergabung dalam Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banjar Pegesangan, menyempatkan diri untuk mengikuti bermacam-macam lomba mulai dari lomba Volly, nangkap belut, lari karung hingga tari-tarian, yang diadakan mulai 18 - 24 Desember kemarin. Banjar Pegesangan sendiri dibagi atas 4 Tempekan yakni Tempekan Kaja Kauh, Tempekan Kaja Kangin, Tempekan Kelod Kauh dan Tempekan Kelod Kangin dengan jumlah 220 Kepala Keluarga (KK).
Wakil Ketua PKK Banjar Pagesangan sekaligus Ketua Panitia Kegiatan Hari Ibu, I Ketut Sukerni (49) mengatakan, ide awal kegiatan berasal dari sangkep (rapat) PKK yang selanjutnya di sampaikan saat rapat di banjar. Akhirnya semua warga setuju untuk mengadakan kegiatan lomba yang 100 persen melibatkan PKK untuk menyambut hari Ibu. Untuk pendanaan, semuanya berasal dari donatur dan urunan ibu-ibu PKK tiap bulannya. "Kita sudah dua kali mengadakan lomba untuk ibu-ibu PKK, tahun lalu yang pertama diadakan untuk memperingati hari Ibu" terang Sukerni yang aktif sebagai guru SMP Negeri 3 Banjarangkan.
Lebih lanjut dijelaskannya, peserta lomba dibagi menjadi 4 grup sesuai dengan Tempekan. Masing-masing tempekan mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti lomba namun hanya 1 orang untuk tiap lomba. Sedangkan untuk lomba tari dan dance dilakukan secara berkelompok. Setiap Tempekan dibebaskan memilih 2 atraksi untuk beraksi diatas panggung untuk menari bali atau dance. "Semua ibu-ibu di banjar Pegesangan terlibat dalam acara ini, walaupun tidak ikut dalam lomba atau menari. Karena diserahkan ke masing-masing Tempekan untuk memilih anggotanya," jelasnya saat puncak peringatan Hari Ibu di Balai Banjar Pegesangan, Sabtu (24/12).
Sementara itu, salah satu dari ibu PKK yang ikut menari Bali Manukrawa, Jro Kadek Lestari Dewi (48) mengatakan bahwa dirinya dan ibu-ibu yang lain di Tempekan Kelod Kauh sejak 1 bulan sudah latihan menari untuk dipentaskan saat malam puncak peringatan Hari Ibu. Rasa gugup untuk naik diatas pentas pun sirna setelah dirinya mendengar alunan gamelan yang mengiringi tarian Manukrawa yang dipentaskan. "Saat latihan kami terbiasa menggunakan tape untuk mengiringi tapi ketika pentas yang mengiringi langsung dari sekeha gong. Agak gugup tapi gak apa-apa karena kami disini sekaligus menghibur warga," ujar Jro Kadek.
Rasa semangatnya untuk pentas merayakan Hari Ibu, membuat dirinya harus bisa membagi waktu antara pekerjaan rumah tangga dan latihan menari. Didukung oleh keluarga tercinta sehingga latihannya berjalan lancar, saat malam pentas pun Jro Kadek tampil dengan maksimal. "Kesibukan sehari-hari mencari nafkah tambahan dan mengurus pekerjaan rumah tangga, memotivasi ibu-ibu untuk bergembira ria saat mengikuti kegiatan memperingati Hari Ibu,"ungkapnya. gus/ari
Komentar