Tas Ransel Bertuliskan BOM Hebohkan Ubud
Selasa, 20 Desember 2016
00:00 WITA
Gianyar
5956 Pengunjung
istimewa
Gianyar, suaradewata.com - Pasca ditemukannya koper diberbagai wilayah namun tanpa pemilik ini, Pulau Bali kembali diserang teror penemuan tas gandong berwarna hitam bertulisan kata "bom" di depan sebuah warung makanan milik I Ketut Suwela tepatnya di Jalan Raya Kedewatan-Payangan, Banjar Lungsiakan, Kedewatan, Ubud, Gianyar pada Selasa (20/12/2016) sekitar pukul 05.30 wita pagi tadi.
Penemuan tas gandong berwarna hitam dan bertuliskan kata "bom" tersebut tentu saja mengejutkan pemilik warung, bahkan lantaran ingin melihat kondisi langsung TKP penemuan tas gandong tersebut dipadati warga di sekitar lokasi.
Informasi yang berhasil dihimpun di kepolisian, menyebutkan jika tas gandong tersebut pada hari sebelumnya tidak terlihat oleh si pemilik warung atau saksi Ketut Suwela. Seperti biasa dia menutup warungnya pada pukul 18.30 wita sore dan pulang ke rumahnya di Banjar Lungsiakan.
Pada keesokan paginya, (red, Selasa 20/12) dini hari Ketut Suwela kaget melihat ada tas gandong berwarna hitam dengan diatasnya tertulis tulisan kata "bom".
Takut mendapatkan temuan tersebut, saksi langsung menghungi pihak Kepolisian sektor Ubud, Gianyar. Dan sekitar pukul 07.50 wita, tim Gegana Satbrimobda Bali tiba di lokasi yang dipimpin oleh Ipda Gede Sumarbawa bersama 10 anggota.
Petugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap tas gandong warna hitam yang mencurigakan tersebut, kemudian dilakukan tindakan pemeriksaan menggunakan alat X-Ray dan Disk Crapter, dan langsung diledakkan.
Dikonfirmasi kepada Kapolres Gianyar AKBP Waluya yang berada di lokasi menyebutkan, tim Gegana melakukan peledakan terhadap tas yang mencurigakan tersebut sebanyak 2 kali.
"Yang pertama pukul 08.05 wita dan yang kedua pukul 08.42 wita. Kita lakukan pengecekan di Polsek Ubud, dan isinya atau Barang bukti (BB) yang diamankan di Polsek Ubud antaralain paspor atas nama Mark Aart Herwig, Belanda dengan Nomor paspor : BMFFCH637," ujarnya didampingi Kapolsek Ubud AKP Nyoman Wirajaya, Selasa (20/12/2016).
Menurutnya, dari keterangan saksi pemilik warung I Ketut Suwela menjelaskan, bahwa pada pukul 18.30 wita, saksi menutup warung dan tidak dilihat adanya barang mencurigakan tersebut.
"Pada saat itu hujan lebat dan tidak ada satupun orang yang masih duduk duduk di warung miliknya. Kita juga periksa saksi lainnya atas nama Ni Nyoman Wayan Wesni yang mengatakan bahwa dirinya lebih awal menutup warung sekira pukul 18.00 wita dari pemilik warung I Ketut Suwela dan saksi juga mengaku tidak melihat adanya orang yang mencurigakan, ujar Kapolres.
Selain itu, petugas juga mengamankan BB antaralain:1 buah kalkulator. 2 buah gulung tisu. 1 buah kaleng larutan penyegar, 1 buah carger HP warna hitam, 1 buah stop kontak, 3 biji paku ukuran 3 cm, 3 buah pulpen, 1 buah gunting kuku, 1 buah gelang, 4 buah tusuk gigi, 1 dompet warna kuning, 1 buah bekas tempelan lakban, 1 kotak permen mentos, 1 obat betadhinne kuning,1 buah permen ohropax, 1 pepel obat penenang merk lelap, 1 buah kartu menyelam/scuba diver atas nama Mark Herwig, 1 buah kartu makxim no. Seri 3600100104322, kartu perdana XL no. Barcord : 89628950001721782548, kartu ambro bank atas nama Mark Herwig.
Tak mau berlama-lama, petugas langsung mengamankan Mark Art Herwig selaku pemilik tas. Dari pengakuan Mark, kata Kapolres diakui bahwa dia telah kehilangan tas pada Senin (19/12) kemarin di Art Shop, di Jalan Hanoman, 47 Ubud.
"Pengakuan si Pemilik tas dia kehilangan tas gandong berwarna hitam merk Oakley, yang berisi Laptop merk Dell, uang 500 euro, dan beberapa barang. Bahkan dia sempat laporan ke Polsek Ubud pada Selasa (20/12) pukul 08.15 wita.
"Pengakuannya saat ditunjukan barang- barang tersebut ternyata ada beberapa barang yang tidak diakui yaitu HP hitam merk Nokia, kaleng larutan , lakban yang membungkus, paku, charger dan stop kontak," terang Kapolres seraya menambahkan saksi Mark masih diperiksa di Polsek Ubud.
Sementara itu, menurutnya hasil identifikasi oleh tim gmGegana Satbrimobda Bali ditemukan bungkusan lakban yang diduga sebagai rangkaian kembang api.
"Iya identifikasi tim Gegana menunjukkan bahwa ada rangkaian kembang api dalam tas tersebut," pungkasnya. ids/ari
Komentar