Pejabat dan Kasek Terima Bantuan Kredit Tani
Kamis, 08 Desember 2016
00:00 WITA
Gianyar
3860 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Bantuan ketahanan pangan berupa kredit tani ternak di kelompok tani Dharma Chanti di Banjar Kesian, Desa Lebih diduga salah sasaran dan peruntukan. Banyak anggota kelompok tani berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS),mulai dari Kepala Sekolah hingga Pejabat.
Salah satu Kepala Sekolah di Tampaksiring, I Nyoman Murtiyasa, mengaku pernah mengambil pinjaman. Akan tetapi dia kurang tahu, kapan peminjaman dilakukan. "Saya dapat pinjaman beberapa kali. Kalau yang 2011 saya tidak tahu dapat atau tidak," jelasnya via telepon.
Diakuinya, dia sendiri saat ini masih terdaftar sebagai anggota kelompok. Dia juga masih beternak untuk menambah penghasilannya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nyoman Sumertha yang merupakan Wakasek di salah satu SMA di Gianyar. "Saya hanya sekali mengambil bantuan dan sudah saya kembalikan utuh," ujar Sumerta.
Pria yang mengaku masih menjadi anggota kelompok tani Dharma Chanti itu mengaku di Banjar Kesian banyak pejabat merangkap petani. "Di desa kami biasa begitu, tidak memandang apa pekerjaannya, tetap terjun bertani," jelasnya.
Disinggung mengenai status PNS yang mendapat bantaun tani, dia berkelit bantuan itu sama dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR). "KUR kan siapa saja boleh menerima, yang penting dia benar-benar punya usaha," tampiknya.
Dikonfirmasi terpisah, sebagai leading sector bantuan dari Provinsi, Kepala Dinas Peternakan Gianyar, Ida Bagus Sudewa, mengaku bantuan kredit ketahanan pangan itu semestinya diperuntukkan untuk petani. "Harapannya bantuan untuk yang benar-benar petani," ujar Sudewa.
Ditanya soal banyak penerima bantuan kredit bagi anggota Dharma Canti adalah PNS, Sudewa memilih menjawab diplomatis. "Yang penting peruntukkan dan pertanggungjawabannya untuk peternakan," pintanya.
Di beritakan sebelumnya, Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Gianyar, Made Endra Arianto, sedang bekerja mengusut dugaan penyimpangan kasus dana bantuan tersebut. Endra telah melakukan pemeriksaan terhadap 8 saksi kasus bantuan kredit tani ternak.
"Setiap minggu kami akan gelar pemeriksaan, supaya kasusnya cepat selesai," ujar Endra. Pihaknya menarget, pertengahan 2017, kasus tersebut bisa tuntas. gus/ari
Komentar