Cuaca Buruk, Penghasilan Nelayan Bali pun Surut
Sabtu, 03 Desember 2016
00:00 WITA
Denpasar
4098 Pengunjung
suaradewata.com
Badung, suaradewata.com - Potensi Ikan di Bali rupanya cukup menjanjikan bagi para nelayan yang sehari-hari pekerjaannya mencari ikan di laut. Namun, pada musim penghujan saat ini dan potensi gelombang yang cukup tinggi yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Bahwa hingga beberapa hari kedepan akan ada hujan lebat, tetap tidak menyurutkan para nelayan yang kerap mencari Ikan di kawasan Kedonganan, Badung, Bali untuk mencari ikan sebagai sumber mata pencaharian mereka.
Adalah Maryono (35), nelayan asal Banyuwangi yang sudah hidup di Bali sedari kecil ini mengaku tidak takut dengan ancaman prediksi BMKG yang menyebutkan beberapa hari kedepan di Bali akan hujan lebat dan gelombang laut cukup tinggi antara 2,5 meter hingga 3 meter ini.
"Sekarang mulai beberapa hari ini memang cuaca buruk, saya melaut karena memang ini pekerjaan saya. Saya tidak takut sama cuaca buruk, kalau tidak melaut kami makan apa," ujarnya ditemui usai melaut di Kedonganan, Badung, Bali, Sabtu (3/12).
Pria yang telah menjadi nelayan sedari kecil ini, mengaku hanya memiliki perahu satu buah yang kerap dipakai bersama dua orang keluarganya untuk mencari ikan sehari-hari.
Maryono yang akrab disapa Bagong mengakui memang kini penghasilannya jauh dari yang diharapkan. Biasanya dalam kondisi normal atau cuaca bagus, dia sanggup meraup keuntungan hingga Rp500 ribu rupiah perhari namun kini akibat cuaca buruk, penghasilannya berkisar Rp50 ribu hingga Rp150 ribu perhari.
Meski merugi, Maryono menggeluti pekerjaannya dengan santai. Ditambah biaya operasional katanya, uang hasil penjualan ikan yang diperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan 6 orang anaknya.
"Cukup gak cukup ya cukup, untuk biaya bahan bakar saya habis Rp50 ribu untuk tiga hari ya biasanya ikan yang saya dapat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya dan anak saya," akunya.
Diakuinya kondisi cuaca buruk saat ini sangat berpengaruh terhadap penghasilannya. "Lihat sekarang kami cuma dapat ikan kecil-kecil tak apa memang sedang tidak musim. Sekarang ini angin besar dari arah Barat dan biasanya sampai bulan Maret ikan sepi, tapi ya mau gimana lagi, kami harus makan," tandasnya yang tergabung dengan Kelompok Nelayan Kedonganan ini.
Seperti diketahui, BMKG memprediksi akan terjadi potensi hujan lebat dan gelombang tinggi dari tanggal 3 Desember hingga 8 Desember mendatang di beberapa wilayah Indonesia termasuk Bali. Masyarakat dihimbau untuk waspada dan berhati-hati.
Deputi Bidang Meterologi Yunus S Swarinoto dalam keterangan rilisnya yang diterima Suaradewata.com menghimbau bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir dihimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5 meter hingga 3,0 meter. ids/ari
Komentar