PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

JFC Kembalikan "Mental" Petani melalui AGRINESIA 2016

Jumat, 02 Desember 2016

00:00 WITA

Denpasar

3621 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Ribuan petani dan ratusan buyers akan bertemu di ajang Agricultural Network Indonesia (AGRINESIA) 2016 yang akan dibuka pada Jumat (2/12) hari ini, hingga Minggu (4/12) mendatang di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali.

Event ini digagas oleh JCI (Junior Chamber Indonesia) Farmers Club (JFC) yang bersinergi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBk. Dengan tema "When Farmers Meet Buyers" diharapkan event ini gaungnya bisa melesat ke dunia internasional dan menjadi event yang berkelanjutan.

Presiden JCI IB Agung Gunartawa, mengatakan, latar belakang Indonesia adalah negara agraris atau pertanian namun mirisnya kondisi lahan di Indonesia terus menurun, padahal kekuatan Indonesia adalah dibidang pertanian. Bayangkan saja, ujarnya, ditengah-tengah betapa pentingnya pertanian sebagai kekuatan ekonomi namun tidak sebanding dengan jumlah petani yang terus menurun, dimana yang tersisa hanya 12 persen saja dan diantaranya anak muda yang berumur 35 tahun. Bahkan tak mungkin jika pada masanya nanti tidak akan ada lagi petani, katanya.

Dan Pulau Bali, menurutnya, sebagai pulau yang memiliki branding pariwisata, diharapkan bisa mengangkat potensi pertanian dan menjawab problematika yang ada. Bali memiliki brand internasional yang kuat yaitu menu pertanian, dan Bali menurutnya punya potensi yang luar biasa.

"Semacam market place atau poros aktivitas pertanian dunia, namun daya dukung lahan di Bali kurang lebih 30 are per KK kalau dipaksakan di hulu maka akan tidak mungkin. Jadi kita butuh inovasi untuk mengelola itu semua. Dan di Agrenesia inilah kita harapkan bisa mempertemukan ribuan petani dan ratusan buyers," katanya di Denpasar, Kamis (1/12/2026).

Tak hanya itu saja, menurutnya nantinya seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah, bisnis dan akademisi maupun masyarakat bisa membangun iklim pertanian dan industri yang berkelanjutan. Sehingga mampu melahirkan generasi muda yang positif, inovatif, dan produktif. Selain itu, diharapkan event ini mampu membangun rantai produksi yang efektif,  efisiean dan berkeadilan atau fair trade sehingga memberikan benefit serta profit yang proporsional bagi pihak terkait.

Pihaknya juga telah melakukan roadshow untuk melihat kondisi petani di kabupaten. Dan terlihat jelas problem di kabupaten Bali adanya problem priority stagnasi knowledge atau pemahaman masyarakat terhadap dunia pertanian dalam arti luas atau mengelola komoditas pertanian yang masih sangat minim.

"Hal ini didasari tidak terkoneksinya satu posisi dengan posisi yang lain atau tidak terkondisi secara intergrasi dan komprehensif. Tidak ada proses komunikasi yang produktif dari satu pihak ke pihak yang lain," katanya.

Hal ini jugalah yang mendorong event Agrinesia digelar. Bahwa aspek hulu ke hilir,  makro dan mikro, on farm-off farm semakin diperkuat karena dihadirkan ratusan buyers.

"Kita harapkan nantinya menghasilkan sebanyak mungkin "deal" dan atau transaksi, baik yang sifatnya on the spot ataupun long term goal," harapnya.

Dalam event ini akan hadir para petani, pengusaha pertanian, dari pihak Industri seperti Mayora, Unilever, modern market, Carefour, Pepito, Tiara Dewata, Bali Mark, dan seterusnya. Selain itu, Asosiasi Retail, perusahaan eksportir, Asosiasi Eksportir Buah Indonesia, Hortikultura salah satunya ahli pengolahan kelapa dunia, Prof Wisnu Gardjito, Dewan Kelapa Indonesia, serta komunitas organik yang jumlahnya ratusan.

Dalam event ini juga akan ada workshop dan seminar atau agritalk dengan menghadirkan pembicara seperti Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri UKM, para petani sukses atau praktisi baik dari tokoh lokal maupun nasional.

Selain itu menurut Gunartawa sejumlah tokoh politik akan hadir seperti I Wayan Koster, Sudikerta dan IB Rai Dharmawijaya, Wisnu Bawa Temaya dan Arya Wedakarna yang akan menyampaikan visi dan misi pertanian Bali 2020-2050.

Pardi, dari Kepala Perwakilan BNI Bali mengatakan, dengan sinergitas ini diharapkan akan memperkuat UMKM serta memberikan akses pasar seluasnya kepada petani dengan mempertemukan petani dengan pembeli dalam menawarkan produk yang ditawarkan dan deal harga.

Sementara itu, petani sukses Wayan Supatna, yang juga praktisi atau ahli pertanian, mengatakan, kondisi pertanian di Bali saat ini memprihatinkan. Menurutnya, masyarakat di Bali harus dibangun mentalnya untuk cinta pekat dunia pertanian.

"Cerdaskan masyarakat Bali, bagaimana mengajarkan masyarakat bahwa pertanian itu sangat penting. Petani miskin itu petani yang tidak mau inovasi, ini harus dicreate agar petani memiliki motivasi. Memasuki dunia pertanian merupakan jalan pintas menuju kesuksesan. Momentum untuk menyampaikan selling point mikro atau makro tolong kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh tmn JCI, ini kesempatan emas untuk membangun kepercayaan tidak semua bank mau membantu. BNI ini lah yang mau membantu. Menjadikan Agrinesia berlanjut tidak hanya sekali saja di Bali, tapi berlanjut kedepannya," tukasnya. ids/ari


Komentar

Berita Terbaru

\