Ditemukan Terbenam Di Sungai,Nenek Tewas Mengenaskan
Minggu, 13 November 2016
00:00 WITA
Bangli
3641 Pengunjung
ilustrasi
Bangli, suaradewata.com – Nasib naas menimpa seoarang dadong (nenek) asal Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli. Korban bernama Desak Ketut Lemon (70), justru ditemukan dalam kondisi sekarat tidak sadarkan diri dengan sejumlah luka di sejumlah bagian tubuhnya di sebuah sungai atau irigasi di wilayah setempat, Sabtu (12/11) pukul 17.00 wita.
Fatalnya, karena kondisnya yang kritis, nyawanya tidak bisa tertolong. Korban akhirnya meninggal berselang beberapa menit setelah dilarikan ke RSUD Bangli. Sesuai informasi yang dihimpun, saat kejadian tubuh korban pertama kali ditemukan oleh saksi I Dewa Nyoman Karda (50) dan Dewa Nyoman Jana (25). Saksi yang saat itu hendak pulang ke rumah usai melakukan kegiatan di sawah, dikagetkan dengan onggokan tubuh korban yang tergeletak didalam saluran irigasi.
Saat ditemukan, kepala korban malah terendam air. Tanpa pikir panjang kedua saksi dibantu warga lainnya mengangkat korban dan langsung melarikan ke RSUD Bangli. Berdasarkan visum luar petugas diketahui koban mengalami luka robek sepanjang 7 cm pada pelipis kiri dan retak pada bagian tengkorak. Akibatnya, setelah beberapa menit menjalani perawatan, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.
Kapolsek Tembuku AKP Made Adi Suryawan saat dikonfirmasi Minggu (13/11) membenarkan peristiwa tersebut. Disebutkan, pasca menerima laporan pihaknya telah menurunkan anggota untuk melakukan olah TKP dan memintai keterangan beberapa orang saksi. “Korban ditemukan didalam saluran irigasi dalam kondisi tidak sadarkan diri,”ujarnya.
Diceritakan sesuai keterangan saksi-saksi, saat kejadian korban hendak menuju ke sawahnya. Hanya saja, untuk mencapai sawahnya itu, korban harus berjalan kaki dengan melintasi pinggiran jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter. “Kemungkinan saat korban melintas menuju sawahnya itu, korban terpeleset dan jatuh ke sungai yang ada dibawahnya,” ujarnya. Tindak lanjut dari itu, kata dia, keluarga korban sudah mengiklaskan dan menganggapnya sebagai musibah. ard/ari
Komentar