Pola Hidup Sehat Kunci Utama Cegah Penyakit Kanker
Rabu, 26 Oktober 2016
00:00 WITA
Jembrana
4401 Pengunjung
suaradewata
Jembrana, suaradewata.com - Penyakit kanker selama ini dikenal sebagai momok menakutkan bagi sebagian masyrakat karena dianggap penyakit mematikan. Bahkan menurut data WHO dari tahun ketahun angka kematian disebabkan kanker semakin meningkat, dimana setiap tahunnya jumlah penderita bertambah sekitar 7 juta orang, dan sebagian besar kasus tersebut terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Namun sejatinya kanker ini bisa dicegah. Dan cara yang paling mudah untuk menanggulanginya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Hal ini diutarakan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat menghadiri penilaian Lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna, bertempat diSMAN 2 Negara, selasa ( 25/10). Turut hadir dalam penilaian tersebut Kepala dinas Kesehatan Jembrana , dr I Putu Suasta, Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia wilayah Bali Prof. Dr Wayan Suardana, Sp THT, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Jembrana serta pimpinan SKPD terkait dilingkup pemkab Jembrana.
Lebih lanjut Wabup Kembang Hartawan mengatakan dengan menerapkan pola hidup sehat sejatinya merupakan metode pencegahan termurah yang bisa dilakukan . Karena kalau sudah sakit dan divonis mengidap kanker tentu akan memerlukan biaya yang jauh lebih mahal dan menjadi beban keluarga.Terlebih lagi bagi mereka yang telah mengidap stadium akhir akan sangat berbahaya dan susah diobati . Pola hidup sehat disebutnya bisa diterapkan dengan menjaga pola makan, aktif berolahraga , menjaga berat badan, tidak merokok serta senantiasa berpikir positif dan menjauhi stress.
Pada kesempatan itu Wabup Kembang juga sangat mendukung pola – pola promotif serta preventif dalam pengendalian kanker secara dini. Dirinya juga menyebut pelaksanaan lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna antar sekolah ini yang dinilainya bisa melahirkan agen-agen sosialisasi. “ Kalian mesti mampu menjadi agen dimasyrakat yang mampu mengkomunikasikan bahaya kanker serta pentingnya deteksi dini, minimal dilingkungan keluarga terlebih dahulu, “kata Kembang dihadapan ratusan siswa SMAN 2 Negara.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia wilayah Bali Prof. Dr Wayan Suardana, Sp THT , sekaligus kordinator tim penilai mengenai pentingnya deteksi dini dalam penanggulangan kanker. “ Penyakit kanker itu paling bagus dicegah bukan diobati. Kalau dicegah itu penyakitnya sembuh sempurna, “ujar Suardana. Menyinggung mengenai data penderita kanker, dirinya mengatakan saat ini telah terjadi perubahan. Kalau dahulu pengidap terbesar dialami penderita kanker payudara, sekarang didominasi oleh penderita kanker paru. Dirinya juga menambahkan hambatan utama pengobatan penyakit kanker, adalah 70 % pasien datang dalam kondisi terlambat, dan hal ini disebutnya karena faktor kekurang pahaman pasien bersangkutan. Padahal terlambatnya penanganan terhadap penderita kanker bisa berakibat fatal bahkan dapat menyebabkan kematian. Karena itulah saat ini Yayasan Kanker Indonesia gencar melakukan sosialisasi dini termasuk disekolah –sekolah melalui lomba PKTP seperti ini.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta mengatakan, berdasarkan data tahun 2015 jumlah kunjungan pasien kanker di kabupaten Jembrana masih didominasi pada pasien kanker cervik (118 kunjungan ), dan kanker limfoma pada kelompok laki-laki (183 kunjungan). Beberapa program preventif juga telah dilaksanakan seperti deteksi dini prakanker melalui pemeriksaan IVA-cryoterapi seminggu sekali dipuskesmas . Kegiatan ini juga telah menggandeng sekolah melalui IVA sekolah. Selain itu melalui kegiatan yang dinamakan Gebyar IVA yang dilaksanakan 4 kali dalam setahun. Dalam menjaring masyrakat yang lebih luas, pihaknya juga mengaku telah melakukan penyuluhan kepada masyrakat umum melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak menular (posbindu PTM) yang dirangkaiakan dengan kegiatan car free day tiap minggunya.dep/aga
Komentar