PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kapolri Himbau 12 Teroris Jaringan Santoso Serahkan Diri

Jumat, 16 September 2016

00:00 WITA

Denpasar

3428 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian menghimbau kepada 12 anggota teroris Santoso yang masih kabur di sebuah Gunung di Poso agar segera turun gunung. Polri berkomitmen, jika 12 anggota geng teroris Poso ini bisa turun gunung, maka akan diperlakukan dengan baik.

Hal itu disampaikannya disela-sela memimpin rapat koordinasi persiapan sidang interpol di Nusa Dua, Bali pada, Kamis (15/9). Menurutnya, bahasa turun gunung adalah untuk menggantikan bahasa "menyerahkan diri". Karena kata menyerahkan diri kepada musuh adalah haram bagi teroris. Untuk itu, Kapolri menghimbau kepada 12 anggota teroris ini untuk segera turun gunung atau menyerahkan diri.

"Ada 12 orang yang masih kabur. Kita himbau supaya mereka turun gunung demi kemaslatan umat di Poso. Kita akan perlakukan dengan baik. Kita tidak mau menggunakan bahsa menyerahkan diri, karena haram bagi mereka untuk menyerahkan diri. Karena kita (Polri, red) dianggap musuh oleh mereka. Untuk itu kita himbau supaya mereka turun gunung. Dan kita akan memperlakukan mereka dengan baik," ujar Mantan Kepala BNPT ini.

Jendral Tito juga menjelaskan bahwa Basri dan istrinya sudah ditangkap oleh tim Operasi Tinombala. Dan  kondisi suami istri ini semuanya baik dan sehat.

"Kita perlakukan dengan baik. Kita perlakukan dengan baik sepanjang mereka tidak melakukan kekerasan tidak melawan," sambung Tito.

Kapolri Tito juga mengapresiasi kepada tim operasi Tinombala dan kepada unsur Polri dan TNI yang berhasil menangkap Basri dan istrinya. Basri adalah orang kuat dan paling berpengaruh kedua setelah Santoso, katanya.

"Kita menyampaikan apresiasi kepada tim operasi Tinombala dan kepada unsur Polri dan TNI. Basri adalah orang kedua setelah Santoso," demikian Tito. ids/ari


Komentar

Berita Terbaru

\