Tak Terima Keponakannya Tewas, Pria Ini Panjat Billboard Setinggi 30 Meter
Kamis, 18 Agustus 2016
00:00 WITA
Badung
4278 Pengunjung
suaradewata
Badung, suaradewata.com – Seorang pria bernama Agustinus,48, asal Ngada, Nusa Tenggara Timur, nekat memanjat billboard setinggi 30 meter di kawasan Kerobokan, Canggu, Kuta Utara, Kamis (18/8/2016).
Selain memanjat papan reklame tersebut, pria itu memasang spanduk yang tulisannya ditujukan untuk anggota TNI yang bertugas di Kodim Ngada.
Aksi Agustinus itu berlangsung sekitar pukul 07.00 Wita. Dia memanjat papan reklame tersebut seorang diri. Dari tulisan yang ada pada spanduk yang dipasangnya, Agustinus hendak menyampaikan tuntutan.
Adapun tulisan yang tertera di spanduk itu berbunyi, “Kami napi bukan babi hukum TNI pembunuh anak yatim.”
Anak yatim yang dimaksud dalam tulisan itu adalah keponakan Agustinus. Keponakannya tersebut diduga tewas di tangan salah seorang oknum anggota TNI yang bertugas di tempat asalnya.
Seperti dijelaskan Kapolres Badung AKBP Ruddi Setiawan, keponakan Agustinus tewas akibat kecelakaan saat mengendarai sepeda motor TNI.
“Terkait mengapa dia bisa memakai motor TNI, silahkan tanyakan ke Dandim. Yang bisa saya sampaikan adalah Agustinus ini datang ke Bali baru tadi pagi," jelas AKBP Ruddi.
Pihaknya sendiri mengetahui aksi nekat Agustinus tersebut sekitar pukul 07.45, setelah mendapatkan informasi di lapangan. Pihaknya kemudian ke lokasi kejadian dan berusaha membujuk Agustinus untuk turun. "Sekitar 15 menit saya naik dan mediasi,” imbuhnya.
Dari penuturan Agustinus, dia berangkat dari Ngada ke Bali pada Sabtu (13/8/2016). Dia ingin menyampaikan keluhan kepada Dandim Ngada.
“Dia ingin bertemu Dandim Ngada. Keponakannya naik motor TNI, kecelakaan, lalu meninggal. Dia mau menanyakan keponakannya itulah, orang tersebut sekarang dibawa ke Kodim Badung," ujarnya.
Menurutnya, Agustinus sepertinya tidak mengalami depresi. Aksinya tersebut lebih dikarenakan ingin protes atas kasus keponakannya yang tewas. Saat dimediasi itulah, pelaku terlihat lemas dan lapar lantaran kehabisan uang.
"Dia mengaku akan ke Jakarta. Dia bukan stres ya. Dia hanya ingin menyampaikan pesan kepada Dandim Ngada atas kasusnya. Lebih lanjut konfirmasinya ke Pak Dandim saja ya," tukas Kapolres yang pernah berdinas di Ende, NTT ini. ids/hai
Komentar